Mohon tunggu...
Adhitya Yoga Pratama
Adhitya Yoga Pratama Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saat ini sibuk mengajar di sekolah dan momong anak di rumah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahfud MD dan Simbol Kekuasaan Kehakiman

18 Juli 2023   22:48 Diperbarui: 18 Juli 2023   22:54 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Meskipun kasus yang ditangani Mahfud MD saat menjabat Menko Polhukam tidak sebanding dengan menjadi hakim konstitusi. Rasa iba ini ternyata tidak berkurang juga kepada Mahfud MD yang semakin tua banyak pekerjaan.

Mengingat status mantan hakim konstitusi ini sulit dilepaskan dari pribadinya. Sebagaimana para hakim dalam masyarakat bebas adalah warga biasa juga seperti halnya orang lain.

Seperti kita semua, Mahfud MD mencerminkan keyakinan-keyakinan yang dianut ketika suatu masalah muncul. Pada saat yang sama, ia juga merupakan anggota masyarakat di mana nilai-nilai secara terus-menerus berubah.

Seperti halnya di semua masyarakat, dan pengalaman yang berkaitan dengan teknologi menimbulkan problem hukum baru. Mahfud MD sebagai warga negara tidak bisa lari dari masalah-masalah mana yang menjadi begitu penting untuk menempati agenda sidang DPR, Presiden, dan civil society.

Maka ketika Mahfud MD dihadapkan dengan kasus-kasus yang terjadi akhir-akhir ini, semacam pembubaran Ponpes Al-Zaytun atau proses hukum kejahatan pencucian uang. Mahfud MD tidak punya pilihan selain membaca ulang frasa-frasa konstitusional yang tertuang dalam UUD NRI 1945.

Karena dengan cara inilah, kewaspadaan tentang apa makna kemerdekaan bagi pemeluk agama saat ini atau proses hukum macam apa yang kini dianggap masyarakat memadai untuk kejahatan pencucian uang. Cara kerja Mahfud MD saya kira sudah benar dalam menerapkan kata-kata yang konstitusional untuk kasus-kasus yang spesifik.

Sementara Mahfud MD terlindungi dari rengekan yang datang dari masyarakat dan dari ambisi politisi. Karena menjaga integritas moral tidak berarti pemisahan sepenuhnya dari keinginan orang banyak dan kehendak mayoritas, sekalipun Mahfud MD tetap jaga jarak dalam derajat tertentu. Di sinilah saya baca Mahfud adalah simbol kekuasaan kehakiman yang tiada tanding bagi siapa pun yang ingin main-main dengan hukum. Mungkin begitu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun