Mohon tunggu...
Adhitya Ramadhan
Adhitya Ramadhan Mohon Tunggu... Buruh - Blogger

Sudah jadi Blogger sejak 2012, tapi masih anak kemaren sore kalau di platform Kompasiana. (IG: @jiaara98)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyikapi Muslim Sejati Tidak Bisa Melihat Makhluk Tak Kasat Mata

11 September 2023   15:21 Diperbarui: 11 September 2023   15:27 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Di seluruh dunia, berbagai keyakinan dan pandangan tentang supernatural dan makhluk halus telah ada sejak zaman dahulu kala. Beberapa keyakinan ini kadang-kadang dipahami sebagai bagian dari ajaran agama tertentu. Salah satu pandangan yang muncul di beberapa kalangan adalah bahwa "muslim sejati tidak bisa melihat makhluk halus tak kasat mata."

Sebagai muslim, tapi belum bisa mengakui sebagai muslim sejati apalagi taat, saya masih terheran-heran mengapa saya tidak bisa melihat ataupun sekedar merasakan hawa keberadaan "mereka". Ya walaupun saja jika diberi kesempatan untuk dibukakan mata batin, saya akan menolak.

Hal yang mendasari mengapa saya menulis artikel ini adalah kebingungan saya saat menanggapi ataupun hanya mendengar cerita dari kawan-kawan saya yang mengalaminya, bahkan tatkala itu saya juga bersama dengan kawan-kawan sekaligus. 

Padahal beberapa dari kawan-kawan ini saya nilai memiliki ilmu agama jauh dari saya. Bahkan saat saya sedang bekerja hingga dini hari dikarenakan lemburan saat itu, saya dengan salah satu anak PKL mendapatkan cerita pengalaman yang dialami oleh boss saya semasa mudanya, Padahal jika dibandingkan dengan mereka, ilmu agama saya terbilang sangat cetek dan jauh dari kata sempurna.

Oleh sebab itu dalam artikel ini, kita akan membahas kontroversi di sekitar pandangan ini dan menguraikan berbagai perspektif yang ada.

1. Makhluk Halus dalam Islam:

Dalam agama saya, Islam, keyakinan tentang makhluk halus, seperti jin dan malaikat, adalah hal yang umum. Al-Quran dan Hadis mengandung banyak referensi tentang makhluk ini. Misalnya, Al-Quran menyebutkan tentang jin dalam berbagai surat, sementara malaikat dikaitkan dengan berbagai tugas di dalam agama Islam.

Hal itu juga menimbulkan pertanyaan, jin berada di alam yang tak bisa dijangkau oleh mata manusia. Meski mereka mampu melihat kita. Namun, mungkinkah manusia berkesempatan melihat jin?

Dikutip dari KonsultasiSyariah, Jawabannya adalah mungkin. Namun tidak dalam wujud aslinya, yaitu ketika jin menjelma menjadi manusia atau hewan. Tak ada seorangpun yang mampu melihat jin dalam wujud aslinya kecuali para Nabi. Selain Nabi, mereka mampu nelihat jin tatkala jin menjelma menjadi manusia atau hewan.

Dalilnya adalah firman Allah 'azza wa jalla:

"Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka."

(QS. Al-A'raf : 27)

Dari ayat di atas, Imam Syafi'i rahimahullah mengambil kesimpulan:

"Orang-orang adil yang menyangka dirinya mampu melihat wujud asli jin, maka persaksiannya kami batalkan, kecuali kalau dia Nabi..."

 (Lihat : Tobaqot Asy-Syafi'iyyah Al-Kubra : 2/130)

2. Pendapat yang Menyatakan "Muslim Sejati Tidak Bisa Melihat Makhluk Halus Tak Kasat Mata":

Beberapa orang berpendapat bahwa "muslim sejati" tidak akan melihat makhluk halus tak kasat mata seperti jin atau malaikat. Mereka berkeyakinan bahwa melihat makhluk halus adalah tindakan yang diluar kemampuan manusia biasa dan bahkan bisa merugikan. Ini mungkin dipahami sebagai upaya untuk melindungi orang-orang dari terjerumus ke dalam ilmu sihir atau kepercayaan yang bertentangan dengan ajaran Islam. 

3. Perspektif yang Beragam:

Namun, pandangan ini bukanlah pandangan yang diterima secara universal dalam seluruh umat Islam. Ada banyak varian pandangan tentang topik ini:

a. Ketidaksetujuan: Banyak ulama dan sarjana Islam yang berpendapat bahwa tidak ada dasar yang kuat dalam Al-Quran atau Hadis yang melarang seorang muslim melihat makhluk halus. Mereka percaya bahwa pandangan ini lebih merupakan budaya atau mitos daripada ajaran Islam yang sesungguhnya.

b. Penjelasan Ilmiah: Beberapa muslim menerima penjelasan ilmiah untuk fenomena yang kadang-kadang dikaitkan dengan makhluk halus, seperti gangguan tidur atau halusinasi. Mereka melihatnya sebagai masalah medis atau psikologis yang dapat dijelaskan secara ilmiah.

Sampai pada akhir, saya menyimpulan bahwa Pandangan tentang apakah "Muslim sejati bisa atau tidak bisa melihat makhluk halus / tak kasat mata" adalah isu yang beragam di dalam komunitas muslim. Adalah penting untuk menghormati berbagai perspektif dan keyakinan yang ada, sambil tetap terbuka untuk belajar dan berdiskusi. Pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama dan pemahaman ilmiah dapat membantu mempromosikan toleransi dan dialog yang sehat dalam masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun