Mohon tunggu...
Cinta Adhisty
Cinta Adhisty Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merah Fajar di Ufuk

8 Juni 2016   17:35 Diperbarui: 8 Juni 2016   18:33 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angin pagi membelai kulitmu

Kulihat kau termenung

Tanganmu masih belepotan tanah liat

Patung yang kau buat nampak basah 

 

Kau tersenyum sendiri

Memaknai patung yang kau buat

Kulihat ada nyanyian di bibirmu

Mungkin nyanyian kasmaran

 

Seolah waktu tak pernah berhenti

Bagimu walau masih terlalu pagi

Kau tetap bekerja meski sendiri

Mematung itulah senimu...

 

Sejak kau bertemu dengannya

Lembut matanya menyapu semua kenangan

Berbalut merah fajar

Nampak tetap berbinar ketika sinar surya terbit

 

Sepertinya ia lelaki dari sorga

Bermata lembut

Berhati penuh cinta

Membuatmu senang menyendiri

 

Ah pematung cantik

Dibelai tetes embun pagi

Masih tersipu bekerja

Sambil sesekali termangu entah dimana angan mengelana

 

 

Masih june 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun