Malam gulita yang merayap
Tanpa segelas kopi yang menyala
Gelap mengipas wajah lelah
Sepi merayap dalam dada.
Biji-biji bijak merayakan pesta
Dalam dada yang sunyi meronta
Filosofi terperangkap dalam gelas
Namun malam ini, ia tiada.
Ketika waktu berhenti berjalan
Dan pikiran menggeliat tak terkendali
Aroma khayal menjelma dalam hampa
Namun segelas kopi tak lagi bersua.
Pahit dan manis, keduanya berpadu
Bagaikan kehidupan yang tak lekang oleh waktu
Namun malam ini, ia pergi jauh
Tinggalkan makna dalam genggaman tangan.
Gelas kosong seperti hati yang terbuka
Menanti cerita-cerita yang tak terucap
Malam ini kita merenung tanpa cela
Menghirup hampa, meski kopi tiada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H