Sakitku memang parah
Separah orang menyakitikuÂ
Tertanam diselubung lara
Merasa tertindas oleh deritaÂ
Sakitku separah kamuÂ
Lontaran bagai pisau terasah
Terlempar mengarahkan kuÂ
Tersudut di ujung pelupuk matamu
Kau pun tertawaÂ
Sakitku teramat parah
Kehinaanku terus kau teriakiÂ
Membebani untukku bediriÂ
Mengobati sakitkuÂ
Namun lainnya muncul karenamuÂ
Sakitku dianggap ranah
Yang tak lepas mengelupasÂ
Tunas yang tak tuntasÂ
Mampir membina sirna
Batin tertimpaÂ
Sakitku membinasakanÂ
Ku yakin kau pun menyela
Separahku akan sakitÂ
Sakitmu lebih sangat parah
Tak pernah kau sadariÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H