RESENSIÂ
Resensi Analisis Isu Kontemporer
- Judul              : "Analisis Isu Kontemporer"
Pengarang        : Prof. Dr. Irfan Idris, M.A, dan kawan-kawan - Jumlah Halaman  : 255 Halaman
Penerbit           : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia - Tahun Publikasi   : 2019
Analisis Isu Kontemporer adalah buku atau modul yang ditulis oleh Prof. Dr. Irfan Idris, M.A, dan kawan-kawan yang dipublikasi pada tahun 2019. Buku ini berisikan mengenai, isu-isu yang faktual atau terjadi di sekitaran Masyarakat Indonesia, baik disadari maupun tidak disadari oleh Masyarakat Indonesia.
Buku ini membahas mengenai isu-isu strategis kontemporer seperti contohnya: Korupsi, Narkoba, Terorisme dan Radikalisme, Money Laundring, Proxy War, serta Kejahatan Mass Communication. Buku ini mengupas segala isu tersebut dengan dalam dari mulai pengertian hingga bagaimana kita mencegah dan menanggulangi isu-isu tersebut.Â
Apabila di masa yang akan datang kita harus berhadap dengan situasi dan kondisi seperti hal-hal di atas, maka kita sudah lebih waspada dan bisa memitigasi hal tersebut dengan bekal pengatahuan yang diberikan oleh Lembaga Administrasi Negara melalui bukunya yang bertakjub "Analisis Isu Kontemporer".
Lebih lanjut, selain membahas mengenai pengertian, sejarah, dan bagaimana memitigasinya, buku ini juga membahas mengenai kasus-kasus faktual yang terjadi di dunia mengenai isu-isu di atas. Buku ini juga membahas mengenai operasi atau modus kejahatan apa yang digunakan pelaku agar dapat melancarkan kejahatannya.Â
Tidak hanya berhenti sampai situ, buku ini juga membahas mengenai bagaimana peraturan-peraturan yang berlaku pada saat itu, hingga sebab-sebab perubahan peraturan itu terjadi. Dalam buku tersebut, salah satu perbubahan peraturan terjadi karena di era yang serba digital kini, maka modus kejahatan pun juga sudah masuk ke ranah digital, maka dari itu dirasa perlu adanya perubahan aturan untuk menaungi semua tindak kejahatan baik yang terjadi pada saat ini ataupun di masa yang akan datang, karena sejati Hukum mempunyai sifat yang adaptif, artinya bahwa hukum selalu mengikuti perkembangan zaman.[1]
Terdapat beberapa kelebih mengenai buku ini, salah satunya adalah Penggunaan alat bantu analisis seperti mind mapping, fishbone diagram, SWOT analisis, tabel frekuensi, dan analisis kesenjangan dapat membantu dalam pemahaman yang lebih mendalam terhadap isu-isu ini dan merumuskan strategi yang tepat untuk penanganannya. Bagaimana kita harus bersikap dan bagaimana memitigasinya dibahas dengan tuntas melalui buku tersebut. Penulis pun sangat menyukai Teknik-teknik mengenai analisis isu-isu seperti itu, kedepannya akan dibaca atau mungkin mencari maupun membeli buku lain yang membahas terkait teknis-teknis analisis.
Semua kelebihan tidak luput dari kekurangan, hanya ada satu kekurangan menurut Penulis dan kekurangan ini bersifat subjektif yaitu kurangnya gambar pada buku tersebut. Apabila terdapat banyak gambar yang menceritakan atau mendeskripsikan tentang peristiwa ataupun teori, penulis pribadi akan lebih mudah untuk mencerna informasi yang ada di dalam buku. Selain memudahkan penulis untuk mencerna informasi yang diberikan, menambahkan gambar pada buku juga membuat buku itu sendiri lebih menarik dan tidak membosankan.
Secara keselurahan, Analisis Isu Kontemporer adalah buku yang sangat menarik dan luar biasa, tidak seperti buku pengetahuan lainnya yang hanya membahas seputaran teori, tetapi buku ini dapat mengkaitkan teori tersebut dengan hal-hal lain, sehingga mengembangkan ilmu kognitif kita.
Resensi Siapsiagaan Bela Negara
- Judul             : "Siapsiagaan Bela Negara"
Pengarang       : Kolonel Inf Sammy Ferrijana dan kawan-kawan - Jumlah Halaman : 282 Halaman
Penerbit          : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia - Tahun Publikasi  : 2019
Siapsiagaan Bela Negara adalah buku atau modul yang ditulis oleh Kolonel Inf Sammy Ferrijana dan kawan-kawan yang dipublikasi pada tahun 2019 oleh Lembaga Administrasi Negara. Buku ini dibuat untuk ditujukan kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), buku ini bertujuan untuk membantu para CPNS (termasuk Penulis) untuk siap secara jasmani maupun mental dalam segala kondisi dalam konteks bela negara.
Buku ini pada awalnya membahas mengenai karakteristik pribadi manusia dengan memaparkan apa itu kecerdasaan intelektual atau kerap di ketahui sebagai IQ dan apa itu kecerdasaan emosional atau EQ. Buku ini lebih membahas mengenai kecerdasaan emosional (EQ), karena kecerdasaan emosional merupakan salah satu faktor besar dalam mendukung kesiapaan bela negara secara mental. Selain memaparkan mengenai pengertian apa itu kecerdasaan emosional, buku ini juga membahas dari sisi Psikolog mengenai bagaimana kecerdasaan emosional ini berperan penting dalam kesahariaan kita, dari mulai kita bangun pagi hingga kita tidur pada malam hari. Manusia diciptakan sebagai mahluk sosial, dimana kesaharian kita tidak terlepas dari berkomunikasi dengan sesama manusia lainnya, kecerdasan emosional ini dapat membantu kita dalam berkomunikasi dan bersikap.Â
Seperti contohnya: Tadi malam Anda baru saja diputuskan oleh kekasih Anda yang sudah berpacaran selama 5 tahun, Anda pasti merasakan kebingungan, kesedihan, dan keputsasaan bukan? Iya, seperti khalayaknya manusia kita pasti pernah merasakan patah hati yang membuat kita sedih dan terpukul, tetapi dewasa ini entah bagaimanapun kondisi kita, besok hari kita harus tetap bekerja dan rekan sekantor serta atasan Anda tidak tahu mengenai kondisi Anda saat ini, tetapi apakah atasan Anda perlu mengetahuinya? Tidak. Bagaimana dengan rekan kerja?Â
Apakah Anda perlu bersikap larut dalam kesedihan sehingga melalaikan pekerjaan Anda? Jawabannya tetap TIDAK. Disini peran penting kecerdasaan emosional berjalan, kita bisa membentengi apa yang sedang kita rasakan dengan skala prioritas yang sedang kita hadapi saat ini. Apakah Anda mengharapkan belas kasihan dari atasan Anda ketika Anda merasa sedih, sehingga Anda dapat melalaikan tugas-tugas Anda? Jika iya, hal tersebut tergolong ke dalam penundaan penderitaan, karena pada dasarnya hal tersebut tidak akan membantu mengurangi tugas Anda, melainkan hanya menunda hingga menumpuk kerjaan Anda, dan suatu hari ketika Anda sudah siap untuk bekerja secara optimal Anda perlu menyelesaikan tumpukan gunung pekerjaan tersebut.
Lebih lanjut, kecerdasaan emosional juga selaras dengan nilai integritas yaitu profesionalitas, entah bagaimanapun perasaan Anda tetapi ketika bekerja Anda harus professional yaitu bisa menyampingkan perasaan Anda dan bekerja sesuai dengan SOP, bukan bekerja sesuai dengan perasaan emosional Anda.
Selain itu, buku ini juga membahas bagaimana etika-etika pada saat kita berhadapan atau sedang berkegiatan dengan siapapun dan dimanapun. Hal-hal tersebut dibahas secara rinci dan detail, seperti contohnya bagaimana pengaturan tata tempat posisi berdiri antara Pimpinan dan Staff yang baik dan beretika,
Kelebihan dari buku ini, memberikan ilmu atau pengetahuan yang orang umum belum tentu tahu. Selain itu, buku ini juga memberikan kita mengenai mentalitas maupun teknis bagaimana kita harus bersikap dalam suatu kondisi tertentu. Lebih lanjut buku ini juga memberikan insight mengenai kode-kode atau tanda khusus dari Badan Intelejen yang menurut say aini menarik.
Tak ada gading yang tak retak, buku ini juga mengandung kelemahan (menurut penulis), saat pertama kali membaca buku ini penulis merasakan bahwa buku ini bermanfaat tetapi disatu sisi buku ini juga mudah membosankan untuk dibaca. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis membaca 1 hingga 5 halaman pada satu waktu lalu diselengi dengan mendengarkan podcast.
Resensi Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
- Judul             : "Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara"
Pengarang        : - - Jumlah Halaman : 61 Halaman
Penerbit          : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia - Tahun Publikasi  : -
Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara adalah buku atau modul yang ditulis oleh -- (tidak diketahui) yang dipublikasi pada tahun - (tidak diketahui) oleh Lembaga Administrasi Negara. Buku ini dibuat untuk ditujukan kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), buku ini bertujuan agar para CPNS dapat mengingat atau mengingat kembali sejarah Indonesia hingga merdeka.
Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum yang artinya bahwa Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia bersumber dari Pancasila. Â Â Â Hal tersebut masih berlaku hingga saat ini yang artinya bahwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar NKRI merupakan hasil dari perjanjian leluhur bangsa Indonesia, telah melalui banyak proses hingga pada sehari setelah proklamasi kemerdekaan Pancasila dan Undang-Undang NKRI disahkan oleh tokoh-tokoh hebat Indonesia.
Selain membahas mengenai sejarah terbentuknya hingga proklamasi kemerdekaan serta lika-liku zaman pasca kemerdekaan, buku ini juga menceritakan mengenai apa saja lambang-lambang negara.
Kelebihan dari buku ini, Penulis menjadi merasakan bagaimana perjuangan-perjuangan tokoh-tokoh Masyarakat Indonesia pada saat itu, sehingga menimbulkan perasaan bangga berbangsa dan bernegara Indonesia pada benak hati terdalam di hati Penulis. Selain itu, Penulis pun dapat mengetahui pengetahuan lain yang mungkin Penulis lupa atau belum pelajari di masa bangku sekolah mengenai sejarah Indonesia meraih kemerdekaan.
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H