Mohon tunggu...
Adhipramana JasonWardhanawan
Adhipramana JasonWardhanawan Mohon Tunggu... Diplomat - Klerek - Analis Perkara Peradilan (Mahkamah Agung RI)

Sebagai pribadi yang ingin terus berkembang, saya sangat suka untuk membaca buku self help book

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Materi Modul LAN Agenda I

23 Juli 2024   09:32 Diperbarui: 23 Juli 2024   09:32 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapsiagaan Bela Negara adalah buku atau modul yang ditulis oleh Kolonel Inf Sammy Ferrijana dan kawan-kawan yang dipublikasi pada tahun 2019 oleh Lembaga Administrasi Negara. Buku ini dibuat untuk ditujukan kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), buku ini bertujuan untuk membantu para CPNS (termasuk Penulis) untuk siap secara jasmani maupun mental dalam segala kondisi dalam konteks bela negara.

Buku ini pada awalnya membahas mengenai karakteristik pribadi manusia dengan memaparkan apa itu kecerdasaan intelektual atau kerap di ketahui sebagai IQ dan apa itu kecerdasaan emosional atau EQ. Buku ini lebih membahas mengenai kecerdasaan emosional (EQ), karena kecerdasaan emosional merupakan salah satu faktor besar dalam mendukung kesiapaan bela negara secara mental. Selain memaparkan mengenai pengertian apa itu kecerdasaan emosional, buku ini juga membahas dari sisi Psikolog mengenai bagaimana kecerdasaan emosional ini berperan penting dalam kesahariaan kita, dari mulai kita bangun pagi hingga kita tidur pada malam hari. Manusia diciptakan sebagai mahluk sosial, dimana kesaharian kita tidak terlepas dari berkomunikasi dengan sesama manusia lainnya, kecerdasan emosional ini dapat membantu kita dalam berkomunikasi dan bersikap. 

Seperti contohnya: Tadi malam Anda baru saja diputuskan oleh kekasih Anda yang sudah berpacaran selama 5 tahun, Anda pasti merasakan kebingungan, kesedihan, dan keputsasaan bukan? Iya, seperti khalayaknya manusia kita pasti pernah merasakan patah hati yang membuat kita sedih dan terpukul, tetapi dewasa ini entah bagaimanapun kondisi kita, besok hari kita harus tetap bekerja dan rekan sekantor serta atasan Anda tidak tahu mengenai kondisi Anda saat ini, tetapi apakah atasan Anda perlu mengetahuinya? Tidak. Bagaimana dengan rekan kerja? 

Apakah Anda perlu bersikap larut dalam kesedihan sehingga melalaikan pekerjaan Anda? Jawabannya tetap TIDAK. Disini peran penting kecerdasaan emosional berjalan, kita bisa membentengi apa yang sedang kita rasakan dengan skala prioritas yang sedang kita hadapi saat ini. Apakah Anda mengharapkan belas kasihan dari atasan Anda ketika Anda merasa sedih, sehingga Anda dapat melalaikan tugas-tugas Anda? Jika iya, hal tersebut tergolong ke dalam penundaan penderitaan, karena pada dasarnya hal tersebut tidak akan membantu mengurangi tugas Anda, melainkan hanya menunda hingga menumpuk kerjaan Anda, dan suatu hari ketika Anda sudah siap untuk bekerja secara optimal Anda perlu menyelesaikan tumpukan gunung pekerjaan tersebut.

Lebih lanjut, kecerdasaan emosional juga selaras dengan nilai integritas yaitu profesionalitas, entah bagaimanapun perasaan Anda tetapi ketika bekerja Anda harus professional yaitu bisa menyampingkan perasaan Anda dan bekerja sesuai dengan SOP, bukan bekerja sesuai dengan perasaan emosional Anda.

Selain itu, buku ini juga membahas bagaimana etika-etika pada saat kita berhadapan atau sedang berkegiatan dengan siapapun dan dimanapun. Hal-hal tersebut dibahas secara rinci dan detail, seperti contohnya bagaimana pengaturan tata tempat posisi berdiri antara Pimpinan dan Staff yang baik dan beretika,

Kelebihan dari buku ini, memberikan ilmu atau pengetahuan yang orang umum belum tentu tahu. Selain itu, buku ini juga memberikan kita mengenai mentalitas maupun teknis bagaimana kita harus bersikap dalam suatu kondisi tertentu. Lebih lanjut buku ini juga memberikan insight mengenai kode-kode atau tanda khusus dari Badan Intelejen yang menurut say aini menarik.

Tak ada gading yang tak retak, buku ini juga mengandung kelemahan (menurut penulis), saat pertama kali membaca buku ini penulis merasakan bahwa buku ini bermanfaat tetapi disatu sisi buku ini juga mudah membosankan untuk dibaca. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis membaca 1 hingga 5 halaman pada satu waktu lalu diselengi dengan mendengarkan podcast.

Resensi Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara

  • Judul                         : "Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara"
    Pengarang              : -
  • Jumlah Halaman : 61 Halaman
    Penerbit                  : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
  • Tahun Publikasi  : -

Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara adalah buku atau modul yang ditulis oleh -- (tidak diketahui) yang dipublikasi pada tahun - (tidak diketahui) oleh Lembaga Administrasi Negara. Buku ini dibuat untuk ditujukan kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), buku ini bertujuan agar para CPNS dapat mengingat atau mengingat kembali sejarah Indonesia hingga merdeka.

Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum yang artinya bahwa Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia bersumber dari Pancasila.       Hal tersebut masih berlaku hingga saat ini yang artinya bahwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar NKRI merupakan hasil dari perjanjian leluhur bangsa Indonesia, telah melalui banyak proses hingga pada sehari setelah proklamasi kemerdekaan Pancasila dan Undang-Undang NKRI disahkan oleh tokoh-tokoh hebat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun