Aku bangga kepada ayah
Walaupun aku pergi selamanya dalam keadaan kecewa karena timor timor lepas
Dulu aku begitu membencimu karena idelisme mu melawan soeharto
Membuat  kehidupan ibu dan 5 anakmu susah bukan kepalang
Tapi sekarang aku menyerah takluk dalam kharisma pusaramu
Aku bangga menjadi darah daging mu walau kau nyaris tidak meninggalkan warisan apapun juga
Yang ke enamÂ
Ketika melihat wajah teduh ibu dan melihat dengan bangga anak anaknya telah tumbuh besar dan menikmati 15 anak cucunya
Aku hanya bisa sungkem membisu
Bahkan untuk meminta maaf pun lidah ku kelu
Begitu hafal aku dengan perjuanganmu