Board game saat ini di Indonesia sedang berkembang pesat, hal ini ditunjukkan dengan semakin banyak judul board game lokal yang hadir. Mulai dari Waroong Wars, Â Pagelaran Yogyakarta, Mahardika, hingga Kata Emak. Selain itu geliat tumbuhnya board game cafe dan library di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Manado, Makassar dll. adalah indikator pertumbuhan industri board game di Indonesia.
Tugas akhir pembuatan board game dari berbagai program studi seperti DKV (Desain Komunikasi Visual) hingga Game Technology juga semakin banyak. Penelitian-penelitian seputar pemanfaatan board game di dunia pendidikan juga telah mewarnai aneka jurnal penelitian.
Namun sejak 2015 hingga saat ini tidak banyak workshop atau pelatihan pembuatan board game. Akibatnya board game yang bermunculan lebih banyak menggunakan referensi permainan monopoli dan halma. Tidak berarti kedua board game klasik tadi jelek, namun di luaran sana telah banyak hadir board game dengan berbagai jenis mekanik permainan yang lebih bervariasi dan menarik untuk dimainkan.
Artikel Tutorial Pembuatan Board Game yang sukses ini saya buat berdasarkan pengalaman bersama tim menjadi juara 1 kompetisi Board Game Challenge 2015 yang diadakan oleh koran Kompas bersama Kummara. Waroong wars tidak hanya menjadi juara 1 dalam BGC 2015 tetapi juga menjadi salah satu board game terlaris di Indonesia, dimana penjualannya telah melampaui 5000 box di harga jual Rp 200 rb-an. Sehingga dapat dikatakan Waroong wars tidak hanya sukses secara kualitas mekanik dan tema tetapi juga sukses dari penjualan.Â
Kesuksesan ini juga telah diakui oleh pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dengan mencetak Waroong Wars edisi khusus Wonderful Indonesia yang hanya bisa ditemui di Kedutaan Besar Indonesia di Luar Negeri saja.
Tahap PERTAMA: Menerjemahkan Tema menjadi Judul
Pada saat pertama kali saya dan tim (Wikan, Adit, dan David) memulai merancang board game adalah dimulai dari tema. Pada saat itu kami diberi tema "Spirit of Surabaya" oleh pihak Panitia BGC 2015. Tema ini kemudian kami terjemahkan menjadi sebuah judul yaitu Waroong Wars. Waroong Wars adalah sebuah "spirit" atau semangat pengusaha kuliner masakan khas tradisional Surabaya untuk memenangkan hati para pelanggan dan menjadi jawara di antara para pemilik warung.Â
Tahap KEDUA: Merancang Pengalaman Bermain
Sebelum membahas mekanik permainan kami telah menentukan target pemain dari Waroong Wars, yaitu keluarga. Artinya tingkat kesulitan telah dipikirkan dengan baik hingga jumlah komponen yang akan digunakan dalam Waroong Wars telah kami batasi. Selanjutnya kami menentukan pengalaman bermain yang harus ada dalam permainan Waroong Wars. Terdapat 3 pengalaman bermain yang kami rancang dalam Waroong Wars, yaitu Pengalaman Berbelanja, Pengalaman Masak, dan Pengalaman Meraih Pelanggan.
Tahap KETIGA: Menerjemahkan Pengalaman Bermain ke dalam Mekanik Permainan
Pada tahap ini kami memikirkan alternatif mekanik permainan yang ada agar sesuai dengan pengalaman bermain yang ditentukan sebelumnya. Di sini wawasan dan pengalaman board game designer diuji. Perbendaharaan mekanik board game hanya bisa didapatkan dengan pengalaman dan jam terbang bermain board game. Semakin sering bermain maka kita akan mampu meracik dan meramu pengalaman bermain dari mekanik permainan yang ada. Pada saat itu pengalaman bermain board game tim Waroong Wars masih sangat terbatas. Lebih ke pengalaman bermaing Trading Card Game Magic The Gathering serta pengalaman bermain video game. Akhirnya pengalaman berbelanja menggunakan mekanik Card Drafting yang terinspirasi dari Magic The Gathering, pengalaman memasak diterjemahkan ke mekanik set collection, dan pengalaman raih pelanggan diterjemahkan sebagai mekaning ending victory point serta ada mekanik take that, dimana pelanggan dapat digunakan untuk membantu aksi pemain.
Tahap KEEMPAT: Membuat Prototype dan Uji Coba
Langkah berikutnya adalah mulai menyusun prototype dengan menggunakan lembaran-lembaran kartu putih yang kami beri tulisan dan warna agar bisa langsung dicoba. Standar poin penilaian masakan kami mengacu pada sistem poin pada board game Ticket to Ride. Setelah dilakukan beberapa kali uji coba akhirnya kami menemukan komposisi jumlah kartu bahan, kartu masakan, serta kartu pelanggan.
Tahap KELIMA: Membuat Ilustrasi dan Layout Siap Cetak
Ketika mekanik permainan dan pengalaman bermain telah solid dan sesuai dengan target pemain Waroong Wars yaitu keluarga, kami mulai memikirkan konsep ilustrasi dan layout siap cetak. Visualisasi waroong wars haruslah sesuai dengan selera keluarga dan tidak terlalu spesifik pada visual untuk kalangan usia tertentu. Sehingga saat itu gaya visual kartun dari ilustrator Lia Hartati terpilih dalam mengerjakan ilustrasi Waroong Wars. Lia Hartati adalah seorang ilustrator spesialis kuliner. Sehingga buat dia pengerjaan ilustrasi Waroong Wars tidaklah susah.
Itulah kurang lebih 5 tahap dalam membuat board game yang sukses! Jika ada kesulitan dapat menonton video di atas atau bertanya di komentar. Berikut ini video pembahasan Waroong Wars oleh seluruh anggota tim. Ada banyak hal yang mungkin bisa membantu para desainer board game pemula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H