Mohon tunggu...
Adhicipta Wirawan
Adhicipta Wirawan Mohon Tunggu... Desainer - Professional Game Designer dan Dosen Praktisi International Program Digital Media Petra Christian University (PCU), Penulis Buku Yuk Bikin Board Game Edukasi: https://bit.ly/bukubikinboardgame

Ciptakan Pendidikan yang Mudah dan Menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tutorial 5 Langkah Pembuatan Board Game yang Sukses

25 Juli 2020   00:47 Diperbarui: 9 Oktober 2020   14:05 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Board game saat ini di Indonesia sedang berkembang pesat, hal ini ditunjukkan dengan semakin banyak judul board game lokal yang hadir. Mulai dari Waroong Wars,  Pagelaran Yogyakarta, Mahardika, hingga Kata Emak. Selain itu geliat tumbuhnya board game cafe dan library di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Manado, Makassar dll. adalah indikator pertumbuhan industri board game di Indonesia.

Tugas akhir pembuatan board game dari berbagai program studi seperti DKV (Desain Komunikasi Visual) hingga Game Technology juga semakin banyak. Penelitian-penelitian seputar pemanfaatan board game di dunia pendidikan juga telah mewarnai aneka jurnal penelitian.

file-gratis-powerpoint-ice-breaking-games-terbaik-webinar-ospek-online-5f800bacd541df71ec790132.jpg
file-gratis-powerpoint-ice-breaking-games-terbaik-webinar-ospek-online-5f800bacd541df71ec790132.jpg
DOWNLOAD FILE POWERPOINT ICE BREAKING GAMES

Namun sejak 2015 hingga saat ini tidak banyak workshop atau pelatihan pembuatan board game. Akibatnya board game yang bermunculan lebih banyak menggunakan referensi permainan monopoli dan halma. Tidak berarti kedua board game klasik tadi jelek, namun di luaran sana telah banyak hadir board game dengan berbagai jenis mekanik permainan yang lebih bervariasi dan menarik untuk dimainkan.

Artikel Tutorial Pembuatan Board Game yang sukses ini saya buat berdasarkan pengalaman bersama tim menjadi juara 1 kompetisi Board Game Challenge 2015 yang diadakan oleh koran Kompas bersama Kummara. Waroong wars tidak hanya menjadi juara 1 dalam BGC 2015 tetapi juga menjadi salah satu board game terlaris di Indonesia, dimana penjualannya telah melampaui 5000 box di harga jual Rp 200 rb-an. Sehingga dapat dikatakan Waroong wars tidak hanya sukses secara kualitas mekanik dan tema tetapi juga sukses dari penjualan. 

Kesuksesan ini juga telah diakui oleh pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dengan mencetak Waroong Wars edisi khusus Wonderful Indonesia yang hanya bisa ditemui di Kedutaan Besar Indonesia di Luar Negeri saja.

Tahap PERTAMA: Menerjemahkan Tema menjadi Judul

Pada saat pertama kali saya dan tim (Wikan, Adit, dan David) memulai merancang board game adalah dimulai dari tema. Pada saat itu kami diberi tema "Spirit of Surabaya" oleh pihak Panitia BGC 2015. Tema ini kemudian kami terjemahkan menjadi sebuah judul yaitu Waroong Wars. Waroong Wars adalah sebuah "spirit" atau semangat pengusaha kuliner masakan khas tradisional Surabaya untuk memenangkan hati para pelanggan dan menjadi jawara di antara para pemilik warung. 


Tahap KEDUA: Merancang Pengalaman Bermain

Sebelum membahas mekanik permainan kami telah menentukan target pemain dari Waroong Wars, yaitu keluarga. Artinya tingkat kesulitan telah dipikirkan dengan baik hingga jumlah komponen yang akan digunakan dalam Waroong Wars telah kami batasi. Selanjutnya kami menentukan pengalaman bermain yang harus ada dalam permainan Waroong Wars. Terdapat 3 pengalaman bermain yang kami rancang dalam Waroong Wars, yaitu Pengalaman Berbelanja, Pengalaman Masak, dan Pengalaman Meraih Pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun