Mohon tunggu...
Adhicipta Wirawan
Adhicipta Wirawan Mohon Tunggu... Desainer - Professional Game Designer dan Dosen Praktisi International Program Digital Media Petra Christian University (PCU), Penulis Buku Yuk Bikin Board Game Edukasi: https://bit.ly/bukubikinboardgame

Ciptakan Pendidikan yang Mudah dan Menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jika Ki Hadjar Dewantara Hidup di Masa Pandemi

23 Juli 2020   09:28 Diperbarui: 9 Oktober 2020   14:05 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya berandai-andai jika Ki Hadjar Dewantara masih hadir di antara kita saat ini.  Beliau mungkin tersenyum atau bahkan sedih dengan situasi dunia pendidikan Indonesia, apalagi di masa pandemi. 

Teringat pesan beliau "Ing Ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri Handayani".  Yang kurang lebih maknanya adalah Di depan jadilah teladan, di Tengah memberikan motivasi atau semangat, dan di Belakang memberi dorongan.

file-gratis-powerpoint-ice-breaking-games-terbaik-webinar-ospek-online-5f800bacdfa97e34532f08d2.jpg
file-gratis-powerpoint-ice-breaking-games-terbaik-webinar-ospek-online-5f800bacdfa97e34532f08d2.jpg
DOWNLOAD FILE POWERPOINT ICE BREAKING GAMES

Dari pesan beliau, menurut saya metode Pembelajaran yg paling cocok dengan nilai-nilai itu adalah Discovery Learning. 

Mengutip dari situs resmi Kemdikbud, "Discovery learning adalah sebuah metode pembelajaran memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu Kesimpulan". Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. 

Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan inferensi. Proses di atas disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating concepts and principles in the mind (Kemdikbud, 2020).

Kuncinya sih membangun visi masa depan anak didik sehingga ia terpicu secara mandiri untuk melakukan pencarian ilmunya agar impiannya terwujud.

Saya sendiri belajar ilustrasi, animasi, hingga bikin game bukan dari sebuah pendidikan formal. Semuanya saya pelajari karena ingin mewujudkan impian. Sehingga saya pribadi melakukan proses discovery atas ilmu yg saya pelajari.

Jadi peran guru /dosen dalam Discovery Learning adalah sebagai fasilitator, trainer, dan teman untuk berdiskusi. Bukan memaksakan anak didik menonton/mendengarkan ceramah 1 arah (Yang itu bisa dipelajari sendiri).

Mari ingat kembali pesan dari ki Hadjar Dewantara. 

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), justru harus dijadikan momentum transformasi makna pembelajaran yg sesungguhnya dalam konteks pesan Ki Hadjar Dewantara.

Namun, Tantangan dalam penerapan metode discovery learning ini adalah transformasi mindset anak didik, orang tua, hingga semua lembaga pendidikan. Mindset belajar sebagian besar pihak adalah sekadar siswa, guru, ceramah, tugas, nilai dan slide. Belajar itu semata-mata harus menggunakan Zoom, Google Meet, MS Team dkk.

Jadi saya menerka-nerka jika Ki Hadjar Dewantara akan tersenyum ketika para pendidik mampu memahami esensi pesan beliau. 

Dan mungkin beliau akan sedih ketika para orang tua dan guru hanya saling menyalahkan sehingga lupa makna dari arti belajar itu sendiri bagi masa depan generasi bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun