Mohon tunggu...
APutri Adhiba
APutri Adhiba Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Kita sebagai Mahasiswa dalam menyongsong SDGs

10 April 2019   22:34 Diperbarui: 1 Juli 2021   08:08 12979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peran Kita sebagai Mahasiswa dalam menyongsong SDGs | Beritasatu

 Energi yang bersih dan dapat terjangkau Memastikan akses pada energi yang terjangkau, bisa diandalkan, berkelanjutan untuk semua orang. Tujuan ke 8 SDGS (Sustainable Development Goals), Pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi dan Mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, lapangan pekerjaan dan pekerjaan yang layak untuk semua orang. Tujuan ke 9 SDGS (Sustainable Development Goals), Industri, inovasi dan infrastruktur Membangun infrastruktur kuat, mempromosikan industrialisasi berkelanjutan dan mendorong-mendorang inovasi. 

Tujuan ke 10 SDGS (Sustainable Development Goals), Berkurangnya kesenjangan Mengurangi kesenjangan di dalam dan di antara negara-negara. Tujuan ke 11 SDGS (Sustainable Development Goals), Kota-kota dan komunitas - komunitas berkelanjutan Membuat perkotaan menjadi inklusif, aman, dan kuat. 

Tujuan ke 12 SDGS (Sustainable Development Goals), Konsumsi dan produksi yang sangat bertanggung jawab Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, Tujuan ke 13 SDGS (Sustainable Development Goals), Penanganan perubahan iklim yang Mengambil langkah penting untuk melawan perubahan - perubahan iklim dan dampak -- dampak nya. 

Tujuan ke 14 SDGS (Sustainable Development Goals), Ekosistem laut Pelindungan dan penggunaan samudera, laut dan sumber daya kelautan secara berkelanjutan Tujuan ke 15 SDGS (Sustainable Development Goals),  

Baca juga: Generasi Millenial di Kalurahan Donotirto Terjun Langsung Dalam Pemutakhiran Data SDGs Donotirto

Ekosistem daratan Mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan perubahan -- perubahan lahan menjadi gurun, menghentikan dan merehabilitasi kerusakan lahan, menghentikan kepunahan keanekaragaman-keanekaragaman hayati. Tujuan ke 16 SDGS (Sustainable Development Goals), Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang Mendorong masyarakat -- masyarakat yang sangat adil, damai, dan inklusif Tujuan 17 SDGS (Sustainable Development Goals), Kemitraan untuk mencapai tujuan Menghidupkan kembali kemitraan global demi pembangunan berkelanjutan.

Nah di Indonesia itu sendiri sudah membuat banyak pencapaian, diantaranya ialah tingkat kemiskinan yang berkurang, dimana angka kemiskinan yang dapat menurun, dimana Angka kemiskinan Indonesia pada September 2018 (dua ribu lapan belas) turun menjadi 9,66% dibanding Maret 2018 (dua ribu lapan belas) sebesar 9,82% maupun September 2017 (dua ribu tujuh belas) yang mencapai 10.12 % .askes -- askes pelayanan publik yang sangat baik, dimana 35 juta anak di Indonesia mendapatkan imunisasi campat rubella. 

pendidikan dasar yang semakin tercukupi, akses pendidikan dasar telah mencapai 93,7 % dan tingkat literasi nasional yang tinggi, namun akan tetapi kita tidak boleh lengah masih sangat banyak tantangan yang terdapat di depan mata, ketimpangan sosial yang masih sangat terasa, hanya saja 50,8 % perempuan diangkatkan kerja dibandingkan 82 % laki-laki, 

8.84 % masyarakat-masyarakat indonesia belum menikmati listrik, dan hanya 37% atau 9 juta anak mengalami stunting. kebakaran dan kerusakan hutan dimana hutan indonesia menyusut tiap tahunya setara dengan 60 (enam puluh) lapangan bola satu (1) batang pohon yang usianya 5 tahun sama dengan 1 rim kertas, kekerasan terhadap perempuan, dimana 1 dari 3 mengalami kekerasan perempuan fisik dan atau seksual, hal ini baru saja terjadi mengenai kekerasan terhadap siswi SMP (sekolah menegah pertama) yang berusia 14 tahun, yang di aniaya 12 orang karena masalah cowok, siswi SMP (sekolah menengah pertama) yang telah menjadi korban pengeroyokan 12 siswi SMA (Sekolah Menengah Akhir), 

masalah ini bermula karena adu mulut atau adu sindir terkait hubungan antara salah satu pelaku dengan kakak korban tersebut. kejain inipun berlangsung akhir maret, namun korban hanya diam karena mendapatkan ancaman dari sang pelaku, saat ini korban masih dirawat di rumah sakit akibat trauma pisikologis dan fisik, kasus tersebut menjadi pusat perhatian ssehingga menarik banyak simpati dari masyarakat-masyarakat Indonesia, sampah plastik yang terdapat di lautan akan lebih banyak dari ikan, dimana 8 juta ton sampah plastik beredar di lautan dunia setiap tahunya, pengangguran anak muda yang masih tinggi, di Indonesia ada sekitar 7 juta pengangguran 4 juta diantaranya adalah anak muda berusia 15-24 tahun. pekerjaan - pekerjaan yang telah usai ini harus kita tuntaskan, dan masalah gizi yang belum tercukupi, Bayu Gawrama pernah berkata "Jika ada anak tetangga yang tidak sekolah, kita menyalahkan pemerintah. Ada tetangga kelaparan, kita salahkan pemerintah." Bayu Gawrama, pendiri Sekolah Relawan.

Salah satu kalimat yang saya kutip dari Bang Bayu yaitu, "Jika ada anak tetangga tidak sekolah, kita salahkan pemerintah. Ada tetangga kelaparan, kita salahkan pemerintah. Nah sobat kompasiana mengapa bukan kita yang bergerak? Mulai dari yang terkecil, terdekat, kita bisa ikut menyukseskan SDGs, Saya sangat sepakat dengan kalimat Bang Bayu tersebut di karena pada realitanya kita sebagai masyarakata ataupun mahasiswa seringkali hanya menyalahkan pemerintah dan bukannya bertindak atas dasar kepekaan dan kepedulian sesama manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun