Contoh lain adalah keluarga kohobitasi, atau masyarakat Indonesia lebih familiar dengan istilah kumpul kebo, yang banyak terjadi di luar negeri. Bagaimana menurut kalian? Â
Lalu apa hubungannya dengan sosiologi? Tentu ada. Keluarga merupakan aspek yang juga dapat dikaji dari sudut pandang sosiologi, melalui sosiologi keluarga. Masih ingat, kan, sosiologi itu sangat erat kaitannya dengan interaksi? Di dalam sebuah keluarga pun akan selalu terjadi sebuah interaksi antar individu yang ada di dalamnya.Â
Menurut Salvicon dan Celis, sosiologi keluarga adalah studi pengetahuan yang fokus pada kajian interaksi keluarga dalam perannya masing-masing, sehingga menimbulkan konsekuensi untuk mempertahankan kebudayaan melalui lembaga terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga.Â
Kemudian Sigmund Freud, Sosiologi keluarga dalam pandangan Freud adalah ilmu yang mempelajari tentang terbentuknya keluarga karena adanya perkawinan pria dan wanita yang secara sah di mata hukum agama serta negara memlakukan peranannya untuk pembentukan generasi dengan perkawainan. Sehingga singkatnya, dapat disimpulkan bahwa sosiologi keluarga mempelajari bagaimana interaksi terjadi di dalam sebuah keluraga.Â
Kemudian kita beralih pada bahasan gender. Di zaman sekarang ini, bisa dibilang bahwa kajian mengenai gender adalah isu yang akan selalu banyak dibicarakan. Akan tetapi, sebelum teman-teman menggali isu-isu mengenai gender di media massa, sebelum itu perlu diketahui terlebih dahulu apa itu gender, dan apa perbedaannya dengan istilah-istilah yang sejenis, seperti seks, jenis kelamin, dan lain sebagainya.Â
Apakah teman-teman pernah mengisi suatu formulir, dan terdapat kolom isian jenis kelamin atau gender? Meskipun secara sekilas bisa saja kita berpikir keduanya adalah hal yang mirip, tetapi nyatanya sangat berbeda jauh, lho!Â
Simpelnya, jenis kelamin atau seks itu sangat erat kaitannya dengan aspek fisiologis dan biologis manusia. Istilah awamnya, katakanlah jenis kelamin ini merupakan kodrat yang diberikan oleh Tuhan YME kepada manusia. Contohnya laki-laki yang memiliki penis dan sepasang testis, sementara wanita memiliki vagina. Sementara gender merupakan sebuah konsep yang terbentuk dari konstruksi sosial yang membedakan (peran) antara maskulinitas dan femininitas.Â
Perbedaannya dengan jenis kelamin (seks), gender tidak berpatok kepada laki-laki maupun perempuan, contoh sederhananya, laki-laki bisa saja berperilaku feminin seperti perempuan, begitu pula dengan perempuan yang bisa saja berperilaku maskulin seperti laki-laki. Intermezzo, jadi, kolom isian di formulir-formulir itu lebih tepatnya 'gender' atau 'jenis kelamin', nih? Tergantung keperluan formulirnya juga mungkin ya..Â
Sekarang kita sudah mengetahui apa itu sosiologi keluarga dan gender, tetapi, kenapa sosiologi keluarga dan gender itu perlu dipelajari? Bukannya konsep-konsep itu sudah sangat familiar di kehidupan bermasyarakat? Justru karena kita dekat dengan konsepkonsep tersebut, kita juga perlu mempelajarnya agar tidak salah kaprah. Buktinya, antara gender dan seks saja masih sering kali tertukar, bukan? Juga, keluarga dan gender itu erat kaitannya, lho!Â
Kita telah memahami bahwa sosiologi keluarga membahas mengenai interaksi yang terjadi di dalam suatu keluarga. Namun apakah teman-teman juga menyadari bahwa suatu interaksi itu tidak selama berjalan dengan positif? Salah satu urgensi dan manfaat dari kita mempelajari sosiologi keluarga adalah kita akan diberi pengetahuan mengenai sebab dan akibat atas suatu fenomena yang terjadi di dalam keluarga, terlepas dari apakah fenomena tersebut bernilai positif maupun negatif.Â
Apabila dihadapkan dengan skenario negatif, sosiologi keluarga juga akan menyediakan bagaimana cara kita menyelesaikan suatu permasalahan di dalam keluarga. Begitu pula dengan gender, kajian mengenai gender akan memberikan kita informasi mengenai bagaimana suatu konstruksi sosial dapat memengaruhi seseorang dalam berperilaku dan membuat keputusan. Selain interaksi, pada sosiologi keluarga pula tentu akan membahas seputar peran-peran anggota keluarga, yang juga akan sangat erat kaitannya dengan konsep gender. Sehingga sosiologi keluarga dan gender akan menghasilkan berbagai isu-isu menarik yang menambah pengetahuan dan wawasan.