Mohon tunggu...
Muhammad Farid
Muhammad Farid Mohon Tunggu... Relawan - Pegiat Literasi

Relawan dan Pegiat Literasi; Founder: Perpustakaan Berjalan Kaohsiung; Author: Ruang Kontemplasi (2017); e-mail: adhefarid@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hijrah, di antara "Bully" dan "Istikamah"

27 Desember 2018   00:11 Diperbarui: 27 Desember 2018   08:05 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto. Hijrah (Farid)

"Terima kasih bro, atas dukungannya. Bila berkenan, saya ingin traktir ngopi saat kita bertemu lagi di stasiun bulan depan". Kamipun berpisah, berlalu, meninggalkan mini market andalan kami di kota ini.

Ha....ha....ha.... kelamaan ngopinya kalau bulan depan, nggak mungkin kulalui hari-hari tanpa ngopi. Karena imajinasiku bisa membeku tanpa menyeruput sebagai pemantiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun