Mohon tunggu...
Muhammad Farid
Muhammad Farid Mohon Tunggu... Relawan - Pegiat Literasi

Relawan dan Pegiat Literasi; Founder: Perpustakaan Berjalan Kaohsiung; Author: Ruang Kontemplasi (2017); e-mail: adhefarid@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Vegetarian Food, Menu Pilihan di Taiwan

24 Desember 2015   16:32 Diperbarui: 24 Desember 2015   16:59 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Kesempatan Kuliah/Bekerja di Luar Negeri

Besarnya kebutuhan tenaga kerja di luar negeri pada bidang industri manufaktur, perkapalan, dan informal memberikan kesempatan  warga Indonesia untuk mengadu nasib di luar negeri khususnya di negara Taiwan. Dengan jumlah pendapatan yang relatif lebih besar bila dibandingkan bekerja di tanah air. Bila suatu waktu anda berkunjung ke kota Kaohsiung tepatnya di main station pada hari Minggu, seolah berada di Indonesia.

Beberapa program kerjasama yang telah dirintis oleh pemerintah Indonesia dan Taiwan, antara lain: program beasiswa Pemda Aceh dan Dikti3 + 1 scholarship project. Sebelum menyelenggarakan beasiswa tersebut Dikti meluncurkan Bridging Program yang diselenggarakan  pada Tahun 2013 silam. Tujuannya untuk mendorong SDM dari Universitas/Politeknik yang konsen di bidang vokasi untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Program ini memberikan pengalaman kepada dosen-dosen untuk beradaptasi dengan kondisi kampus dan lingkungannya selama di Taiwan, sebelum melanjutkan studi ke Taiwan.

Follow up kegiatan tersebut diserahkan ke individu masing-masing. Bagi yang memenuhi persyaratan oleh Dikti, sesuai dengan pilihan program studi/riset  dan dapat beradaptasi dengan lingkungan di Taiwan, dipersilahkan untuk memanfaatkan program beasiswa ini.

Tantangan Domisili di Taiwan

Melanjutkan studi ke luar negeri tentunya menjadi pilihan untuk mengembangkan keilmuan sesuai bidangnya dan keinginan merasakan atmosfer akademik internasional. Di samping beberapa keuntungan, terdapat juga tantangan yang harus dihadapi terutama bila memilih tinggal di negara yang minoritas masyarat muslimnya.

Kendala utama yang sering dihadapi yaitu beribadah dan kebutuhan makanan sehari-hari. Di beberapa kota di Taiwan, hampir tidak ditemukan Mesjid sebagai tempat ibadah ummat Islam. Namun untuk kota-kota yang relatif besar, akan ditemukan minimal jumlahnya satu buah. Contohnya: di Kota Taipei dan Kaohsiung.

Selanjutnya, kendala kedua yaitu tentang makanan. Beberapa teman-teman yang mengikuti program ini, memilih untuk tidak melanjutkan studi karena sulitnya mendapatkan makanan halal. Hampir setiap warung yang ditemui praktis tidak menyediakan makanan halal, kecuali di beberapa tempat tertentu yang jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) banyak berdomisili di tempat tersebut. Namun lokasinya masih jauh dari kampus masing-masing. Bagi masyarakat muslim yang ingin mendapatkan daging ayam atau sapi mentah biasanya mendapatkannya di Mesjid kaohsiung setiap Hari Jum'atnya. 

Vegetarian sebagai Pilihan

Bagi mahasiswa yang berdomisili di dalam kampus, mereka harus mematuhi aturan untuk tidak diperbolehkan memasak di dalam asrama. Akibatnya mereka harus membeli makanan di luar kampus. Bila memilih tetap istikamah mengkomsumsi makanan halal, pilihannya adalah mencari warung vegetarian food di sekitar lokasi kampus. Hal ini memungkinkan, karena di Taiwan masyarakat yang menganut keyakinan tertentu juga memilih menjadi vegetarian.

Mahasiswa yang memilih berdomisili di luar kampus dan masyarakat Muslim lainnya memiliki pilihan yang lebih variatif. Selain dapat membeli daging mentah di mesjid, merekapun dapat membeli seafood di pasar tradisional ataupun di supermarket. Lain halnya dengan teman-teman buruh migran Indonesia (BMI) yang bekerja di pabrik ataupun yang di rumah tangga yang makanannya harus disediakan oleh pemilik pabrik atau majikan. Pilihannya yang penting mereka tidak mengkomsumsi daging babi, persoalan halal atau tidaknya makanan tersebut, "yang penting baca Bismillah, Mas" kata mereka.

Dampak bagi kesehatan mengkomsumsi vegetarian food antara lain: memiliki berat badan yang lebih rendah, tingkat kolesterol yang lebih baik, beresiko lebih rendah terkena kanker dan beberapa penyakit lainnya. Namun pilihan inipun mempunyai efek samping kekurangan zat besi, zinc, kalsium, protein, vitamin D dan vitamin B12.

Pilihan akhirnya diserahkan kepada anda yang ingin berdomisili di Taiwan. Kesulitan mendapatkan makanan halal, anda bisa memilih sea food dan atau vegetarian food tentunya  disesuaikan kondisi dan situasi tempat tinggal anda. 

 

Kaohsiung, 24 Desember 2015.

 

Referensi:

http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/manfaat-dan-efek-samping-vegetarian.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun