Bagi banyak orang, hari senin identik dengan hari yang berat untuk memulai pekan ketika harus kembali ke rutinitas setelah sebelumnya adalah hari libur. Bayangkan jika dalam seminggu hari kita terdiri dari hari senin terus, berarti tidak akan merasakan akhir pekan atau hari libur.
"Semoga tetanggamu memotong keramik setiap malam"
Ketika mendengar kata memotong keramik, mungkin sebagian dari kita sudah bisa membayangkan langsung dalam otak bagimana ngilunya suara tersebut.Â
Biasanya jika tetangga atau kita sendiri sedang renovasi rumah, suara bising yang ditimbulkan dari memotong keramik bisa menimbulkan efek pengang dan sangat menganggu ketenangan.Â
Karena itulah menyumpahi orang dengan menyemogakan tetangga orang tersebut memotong keramik tiap malam dilakukan agar orang yang dituju tidak dapat merasakan ketenangan dalam hidupnya di setiap malam.
"Semoga kalendermu hitam semua atau semoga kalendermu tidak ada tanggal merahnya"
Tanggal merah tentu menjadi tanggal yang ditunggu oleh semua orang, apalagi jika letaknya saat weekdays yang berarti bisa merasakan jeda dari rutinitas sejenak.Â
Tentu saja jika disumpahi oleh seseorang kalender tidak ada tanggal merahnya, tentu sangat menjengkelkan. Artinya, kita tetap harus menjalani aktivitas seperti biasa disaat orang-orang lain libur.
"Semoga Wi-Fi-mu mati seharian"
Wi-Fi sudah menjadi sebuat kebutuhan yang seperti wajib dimiliki oleh setiap rumah agar bisa terhubung dan menjalani aktivitasnya di dunia maya terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini.Â
Wi-Fi mati seharian? Terdengar seperti peristiwa yang akan menyebabkan mood seharian menjadi jelek. Belum lagi kita harus mengajukan komplain kepada penyedia layanan jaringan nirkabel rumah dan melakukan perbaikan, merepotkan tentunya.
"Semoga timing subtitles-mu tidak tepat"
Nonton film luar negeri yang bahasanya tidak familier pasti butuh subtitles ya. Tapi bagaimana kalau subtitles tidak sinkron dengan filmnya? Yang ada bukannya menikmati film, tetapi malah jadi emosi pastinya.Â
Hal itulah yang diharapkan oleh orang yang menggunakan ungkapan ini untuk menyumpahi seseorang agar tidak bisa menonton hiburan dan malah merasa kesal.
***