23 April kemarin diperingati sebagai hari buku sedunia, begitu banyak orang memposting berbagai ucapan dengan kalimat-kalimat menarik, tetapi ada satu yang menyentuh saya ketika membacanya, twit dari tirtoid ini mengingatkan saya kembali tentang orang-orang yang saya kagumi dengan bukunya dan merubah pemikiran saya, adakah buku yang mempengaruhi hidup para kompasianer sekalian?Â
*****
Awal Mencintai Buku
Sejak sekolah menegah atas ada kegiatan yang selalu saya lakukan di setiap sabtu sore, yaitu ke toko buku Gramedia Matraman. Bukan karena saya pintar atau jenius..bukan, tapi mengisi waktu, biasanya setiap hari senin teman-teman di kelas suka bercerita sabtu pergi kencan dengan pacar, karena saya belum diberi izin pacaran oleh orangtua makanya untuk mengatasi ditanya ini dan itu oleh kawan saya putar otak supaya sebisa mungkin keluar di malam minggu dan alternatif termurah saat itu adalah ke toko buku. Pergi dari rumah seorang diri dengan menaiki metromini, saya memang lebih suka seorang diri karena bebas menentukan tujuan, bila harus dengan teman pasti satu ada yang ingin kesini, satu ada yang ingin kesana, dan saya ketika remaja sangat kepala batu, tak bisa menghormati hal-hal seperti itu hihihihi. Sampai Gramedia biasanya jam 5 sore, siap-siap mencari posisi duduk di lantai, pada tahun 90an banyak anak-anak seusia saya dan yang lebih kecil datang ke toko buku untuk membaca buku yang plastiknya sudah dibuka, yang ini tentu gratis sebab kalo beli rerata kami tak mampu. Kami yang membaca buku gratis ini tak pernah diusir, rapih berjejer duduk di lantai membaca buku dan asik sendiri dengan buku yang dibaca masing-masing, tak ada target harus membaca apa karena ya itu tadi nunggu buku dibuka plastiknya oleh pihak toko. Dari sekedar siasat menjadi keterusan, bila ada waktu selalu saya sempatkan datang lagi dan lagi, bila ada diskon besar-besaran saya beli, bila tidak dan butuh buku yang diinginkan saya pergi ke daerah Senen atau Kwitang mencari yang di emperan harganya jauh lebih murah.
Buku Adalah Jendela Dunia
Kalimat Jendela Dunia rasanya memang pantas untuk disematkan pada sebuah buku karena melalui sebuah buku kita bisa terhanyut akan isinya, merasakan pemikiran penulisnya, bahkan emosi bisa dimainkan di dalamnya, dan yang lebih hebat dari sebuah buku adalah merubah cara pandang kita, merubah pemikiran kita, kedua buku ini mewakili apa yang tidak saya pikirkan sebelumnya
Kita memang harus jadi orang baik walau itu saja tidak cukup, karna jiwa ini bukan milik kita, suatu saat akan kembali kepada sang penciptaNya, kapanpun, dimanapun itu karena sejatinya sahabat terdekat kita adalah kematian. Saya sendiri merasa belum menjadi orang baik, dan semoga masih ada waktu untuk berbuat baik. Teriring doa tulus dari saya untuk almarhumah ibu Leni mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Selamat Hari Buku SeduniaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H