Mohon tunggu...
Adhan Efendi
Adhan Efendi Mohon Tunggu... -

Seorang Mahasiswa yang berjuang di Jurusan Pendidikan Teknologi Kejuruan, bercita-cita menjadi dosen, penulis buku dan riset di bidang pendidikan.. memiliki impian untuk dapat melanjutkan kuliah dan membahagiakan kedua orang tua motto hidup " Kami Adalah Pahlawan Dunia Pendidikan Masa Depan "

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Serpihan-serpihan Wajah Dunia Pendidikan Indonesia

3 Mei 2016   11:10 Diperbarui: 3 Mei 2016   11:22 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat sulit memajukan dunia pendidikan negeri ini tanpa mereka yaitu para Guru. Guru sebagai profesi artinya guru dituntut untuk memiliki professionalitas. Professional kerja, professional sikap dan memiliki dedikasi yang tinggi untuk mencerdaskan serta mendidik para peserta didik. Tidak elok ketika belum majunya dunia pendidikan di bebankan kepada guru, karena sebenarnya pendidikan akan maju ketika semua aspek dan komponen bangsa ini memiliki komitmen bersama-sama untuk berpadangan masa depan.

Upaya pemerintah untuk pengembangan profesi guru selayaknya kita apresiasi, seperti kegiatan pelatihan kurikulum 2013, reorganisasi LPTK, restrukturisasi program studi, sertifikasi guru dan lain-lain. tetapi kunci sebenarnya bukan hanya terletak pada hal tersebut. Ada hal yang sering dilupakan oleh para guru yaitu meletakan semua sebagai pengabdian dan dedikasi untuk bangsa ini, mencintai profesinya sebagai guru, mengajar bukan sebuah tuntutan atau keterpaksaan tetapi mengajar selayaknya menjadi jalan ikhtiar yang dipilih dalam langkah bersumbangsih untuk Negeri yang kita cintai.

Harusnya hal ini dibarengi juga dengan apresiasi dan upaya pemerintah dalam masalah kesejahteraan guru. Guru merupakan pahlawan tanpa tanya jasa tetapi mereka membutuhkan kesejahteraan. Polemik bangsa ini amsih berkutat atas status guru PNS dan Honorer atau masalah gaji honorer yang belum dikatakan layak. Gambaran diatas sering kali membuat hati bangsa ini sedih dan kesedihan tersebut jelas tergambar dalam lesu nya semangat mengabdi para bapak ibu  guru. Semoga nantinya para bapak ibu tetap semangat dalam langkah mengabdi untuk mencerdaskan bangsa ini, semangat itulahakan menjadi bekal ribuan langkah ke depan. Untuk hari ini, esok dan lusa yang lebih baik.

Pendidikan yang Membudaya atau Pendidikan yang Membuaya atau Predator ?

Agama, budaya dan pendidikan karakter bangsa menjadi tiga hal utama dalam mengembangkan pendidikan yang membudaya. Indonesia menjadikan agama sebagai fundamental yang mendasari dan mengarahkan seluruh kehidupannya. Tidak heran apabila dalam pancasila yang pertama menyebutkan Bertakwa Kepada Tuhan YME dan menjadi sila pertama yang menyinari sila-sila lainnya.

Akhir-akhir ini majunya globalisasi merengut dan merampas paksa budaya dari bangsa ini. kita terkesan tidak siap melawan arus globalisasi, dianalogikan kita berada dalam sungai yang berarus deras, kita tidak berpegang pada batu sehingga kita semakin terbawa arus, kita terlena akan majunya dunia informasi dan teknologi. Budaya merupakan akar utama bangsa ini dan semoga semakin banyak yang peduli akan pentingnya budaya serta berusaha melesratikannya.

Pendidikan selayaknya dikaitkan dengan budaya, budaya ketimuran bangsa ini selayaknya tetap dikembangkan dengan dibarengi perkembangan aspek kognitif yang berupa pengetahuan. masih ingatkah pembaca saat kita kecil, mata pelajar bernilai pancasila, sopan satun dan sikap banyak kita pelajari dulu sekitar tahun 1998an dan hal ini menjadi landasan sikap yang membentuk diri kita dengan diringi pengaruh lingkungan. Bukan pendidikan yang membuaya atau predator, pendidikan yang terkesan menakutkan dan rakus, mengutamakan isi perut dibanding kepentingan orang banyak, korupsi di lembaga pendidikan atau sebagainya. Semoga wajah pendidikan kita tidak seperti ini.

Dari serpihan-serpihan ini apabila di kumpulkan akan membentuk mozaik wajah dunia pendidikan Indonesia. Artikel ini bukan dimaksudkan untuk melemahkan semangat para pembaca atau sebagainya tetapi artikel yang saya buat ini bertujuan untuk mengingatkan diri saya dan teman-teman pembaca saatnya kita berbenah untuk lebih baik. Berbenah untuk diri sendiri dan orang lain, saling mengingatkan dan saling mendukung dalam kebaikan serta jangan putus keyakinan bahwa dunia pendidikan Indonesia akan berwajah secerah cahaya suatu hari ini, iya nanti. Yakinkan ini dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun