Mohon tunggu...
Adham Rafi
Adham Rafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Negara-negara Penghasil Bahan Narkoba dan Implikasinya terhadap Hubungan Bilateral di Amerika Latin dengan Amerika Serikat dan Bangsa di Dunia

16 September 2024   11:33 Diperbarui: 16 September 2024   11:33 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai negara yang memiliki luas sekitar 1.958.201 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 116.000.000 jiwa, tentu Meksiko tidak luput dari konflik dan permasalahan yang ada di negaranya. Layaknya negara-negara berpenduduk padat di belahan bumi lain, Meksiko juga memiliki masalah seputar kesenjangan sosial dan kemiskinan. Kesenjangan sosial merupakan permasalahan ekonomi yang signifikan di negara ini dimana 54.4% populasinya hidup dalam kemiskinan, sedangkan sebanyak 145.000 warga atau 1 persen dari populasi Meksiko memiliki lebih dari 1 juta US$ dalam bentuk aset. Total kekayaan mereka bila dijumlahkan mencapai 736 milyar US$. Walaupun negara ini menempati posisi keempat belas di dunia dalam ekonomi, namun kesenjangan sosial menciptakan makin banyak warga nya yang hidup dalam kemiskinan. Tingginya angka kemiskinan di Meksiko disebabkan karena lapangan pekerjaan yang masih terbatas jumlahnya dan minimnya upah yang didapat oleh para pekerja.

tingkat pengangguran di Meksiko rata-rata dari tahun 1994 hingga 2018 adalah 3.2% yang berarti sekitar 4.35 juta warga Meksiko merupakan penggangguran. Sementara itu, upah minimum yang diperoleh tenaga kerja di Meksiko per hari adalah sebesar 80 Peso, yakni senilai dengan 4 dollar Amerika. Minimnya penghasilan warga Meksiko melahirkan banyak permasalahan lainnya seperti kurangnya pendidikan dan prospek kerja yang menjebak warga Meksiko yang kurang mampu dalam kondisi kemiskinan yang konstan. Kondisi seperti ini membuat mereka menghalalkan segala cara untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satunya adalah dengan melakukan penyelundupan narkoba ke Amerika Serikat. Lokasi Meksiko yang terletak strategis antara negara konsumen terbesar di benua Amerika yaitu Amerika Serikat dan negara produsen narkoba terbesar di dunia yaitu Kolombia memberikan kesempatan Meksiko untuk mengembangkan penjualan narkobanya.

DAMPAK AKTIVITAS KARTEL NARKOBA DI MEKSIKO

 Para kartel narkoba mengancam bisnis kecil yang beroperasi di wilayah teritorial mereka. Anggota kartel seringkali mengancam, menculik bahkan membunuh karyawan, menggunakan logistik perusahaan untuk menyelundupkan narkoba, dan meminta uang jaminan keamanan “derechode piso” kepada pemilik took. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Bank of Mexico memperkirakan lebih dari 60% perusahaan di Meksiko telah terkena dampak dari praktik kekerasan, pemerasan yang dilakukan oleh kartel. Industri pariwisata juga terkena dampak dari aktivitas kartel di Meksiko. Acapulco yang sebelumnya merupakan salah satu tempat paling eksklusif untuk dikunjungi oleh para turis mancanegara pada tahun 1950an, saat ini telah berubah menjadi kota dengan tingkat kekerasan yang tinggi di Meksiko.

Para kartel menjadikan pejabat publik, jurnalis serta polisi sebagai target pembunuhan mereka di Meksiko karena menjalankan pekerjaannya. Pada Januari 2016, Gisela Mota yang baru saja di lantik selama dua jam menjabat sebagai walikota Temixco dibunuh oleh kartel Beltran Leyva di rumahnya karena berjanji untuk memerangi korupsi dan narkoba di wilayahnya. Kartel mengancam walikota yang menggantikan posisi Mota. Kartel meminta diberikan hak untuk memilih pimpinan polisi di kota tersebut dan memberikan 10% dari anggaran per tahun. Selain Gisela, Ambrosio Soto yang merupakan walikota Pungabarato, di Guararerro menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh kartel La Familia Michoacana.

Diketahui pada tahun 2017, sebanyak 8 jurnalis dibunuh di Meksiko sehingga menjadikan negara tersebut sebagai negara yang paling berbahaya bagi jurnalis setelah Suriah. Sejak tahun 2000 hingga 2018 tercatat sebanyak 131 jurnalis dibunuh oleh kartel narkoba. Jurnalis memang menjadi target para kartel narkoba karena investigasi-investigasi yang mereka lakukan terhadap kegiatan para kartel narkoba. Sebagian besar tindak kriminal bahkan tidak dimuat dalam koran harian lokal karena para jurnalis ingin tetap hidup dan kartel narkoba mendikte liputan pers. Diperkirakan sebanyak 170 aparat polisi telah dibunuh, beberapa karena melakukan pekerjaannya dan beberapa dibunuh karena bergabung dengan kartel narkoba dan dibunuh oleh kartel rival. Akibatnya, banyak aparat polisi yang mengundurkan diri dari pekerjaannya karena khawatir akan keselamatan mereka dan keselamatan keluarga mereka.

Kesimpulan

Beberapa negara di Amerika Latin memang dikenal sebagai penghasil bahan narkoba utama di dunia, seperti Kolombia, Peru, Bolivia, Khususnya Meksiko. Hal ini memang menimbulkan beberapa implikasi terhadap hubungan bilateralnya dengan Amerika Serikat dan negara lain:

  • Hubungan keamanan dan militer: AS sering melakukan intervensi militer ke negara-negara tersebut untuk membantu melawan kartel narkoba dan pelaku peredaran gelap. Ini kadang menimbulkan ketegangan.
  • Diplomatik: Negara-negara penghasil bahan narkoba sering dicap sebagai negara yang gagal dalam menekan bisnis narkoba. AS sering tekan secara diplomatik untuk mereka rampas lebih banyak tanaman narkoba.
  •  Ekonomi: Banyak bantuan ekonomi dan pinjaman AS untuk negara-negara tersebut disertai syarat harus lebih tegas dalam menangani peredaran gelap narkoba.
  • HAM: Sering terjadi pelanggaran HAM ketika pelaku narkoba ditangkap, seperti penyiksaan.Ini kadang jadi masalah dalam hubungan bilateral.
  • Stigma: Negara penghasil bahan narkoba sering dicap sebagai negara kurang aman dan kurang stabil politik dan hukum. Ini bisa memengaruhi persepsi dunia internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun