Mohon tunggu...
Ade Zaenudin
Ade Zaenudin Mohon Tunggu... Guru - Verba Volant, Scripta Manent.

Penikmat Cinta-Nya, Perindu Keridhaan-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ramadhan Menjaga Kita

12 Maret 2024   15:20 Diperbarui: 12 Maret 2024   21:40 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Ade Zaenudin

Syekh Syihabuddin dalam kitab An-Nawadir menyampaikan kisah yang terjadi pada seorang ulama besar Tsufyan Ats-Tsauri.

Dalam kisah tersebut Tsufyan Ats-Tsauri memberi kesaksian atas seorang lelaki yang rajin ibadah. Lelaki tersebut setiap hari datang ke Masjid dan senantiasa melaksanakan thawaf serta shalat sunah, setelah selesai biasanya lelaki tersebut menyapa Sufyan dengan salam, lalu kemudian pulang.

Perjumpaan yang senantiasa berulang, menumbuhkan rasa kasih sayang karena Allah di antara satu dan yang lainnya.

Satu saat lelaki tersebut jatuh sakit, lalu berpesan kepada Sufyan, jika satu saat aku meninggal, aku ingin kau yang mengurus jenazah ku, mohon kau mandikan, shalatkan serta kuburkan jenazahku ini, dan pada malam harinya, mohon jangan kau tinggalkan kuburku, tuntunlah aku untuk menghadapi pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir.

Lelaki itu akhirnya wafat, dan Sufyan pun menunaikan semua amanahnya. Malam harinya dia terjaga di samping kubur untuk mendoakannya. 

Satu keajaiban muncul di tengah kondisi sadar dan tidak sadar, antara tidur dan terjaga, Sufyan mendengar ada suara, Wahai Sufyan, dia tidak membutuhkan penjagaan serta penuntunanmu, dia tidak usah kau temani lagi, karena sudah ada yang menemani dan menuntunnya. 

Sufyan penasaran dan bertanya, siapa gerangan yang menuntun dan menemaninya itu, suara itu pun menjawab,  puasa Ramadhan yang pernah dia lakukan serta diteruskan puasa enam hari di bulan syawal.

Sufyan pun kemudian tersadar, namun tidak mendapati seorang pun di sekitarnya, lalu ia berwudhu, shalat dan kemudian tertidur kembali. Saat itu pun Sufyan mendapatkan mimpi yang sama sampai tiga kali, maka Sufyan semakin yakin bahwa ini adalah petunjuk dari Allah SWT.

Pelajaran penting yang bisa kita ambil dari kisah tersebut diantaranya:

Pertama, agar kita senantiasa menjaga puasa dengan baik, khusyu dan ikhlas, puasa yang kita lakukan benar-benar karena Allah SWT bukan karena yang lain. pantas pula dalam sebuah hadits qudsi Allah sampaikan kespesialan puasa ramadhan


 كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
 

Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa, Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya."

Kedua, pentingnya melaksanakan amalan-amalan sunnah selain amalan yang wajib. Kita tidak boleh puas dengan hanya tuntas menjalankan ibadah wajib saja tapi harus dilanjutkan dengan ibadah sunah lainnya. Kisah tadi memberikan pelajaran kepada kita tentang besarnya pahala puasa sunnah enam hari di bulan syawal, bahkan dalam sebuah hadits dijelaskan:  


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ وَ مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا .

Barangsiapa berpuasa Ramadan dan enam hari sesudah Idul Fitri, maka itu sama pahalanya dengan puasa genap setahun. Dan barangsiapa melakukan satu kebaikan, maka ia akan memperoleh (pahala) sepuluh kali lipat.

Ketiga, hendaknya kita tidak terlalu bersandar kepada manusia, walau kita juga tentu butuh doa dari orang lain, terlebih dari orang shaleh. Selama kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan hidup, maka hendaknya kita mengoptimalkan ibadah kepada Allah SWT. 

Bersyukur saat ini kita masih diberikan kesempatan bertemu bulan Ramadhan, beberapa saudara kita hanya sampai di ramadhan-ramadhan sebelumnya, dan kita pun tidak tahu berapa kesempatan ramadhan lagi jatah untuk kita, semoga saja ini bukan yang terakhir.

Untuk itu, mari kita optimalkan kesempatan berharga ini agar ramadhan kali ini lebih berkualitas dibanding ramadhan sebelumnya, dan pada akhirnya ramadhan akan menjadi penjaga dan penuntun kita di kubur nanti, seperti yang didapat lelaki di kisah tadi.

Wallohu'alam

1 Ramadhan 1445 H.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun