5. Pendidikan Inklusif
Tujuan pendidikan inklusi adalah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. (Satriawati, S.Pd., M.Pd, 2020). Dengan demikian guru memiliki peluang untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, memahami keberagaman siswa dan mendukung semua siswa dalam pencapaian keberhasilan masing-masing potensinya.
Selanjutnya di abad 21 guru memegang peranan penting untuk meningkatkan kreativitas siswa, sebagai tuntutan dalam pembelajaran yang akan menentukan hasil pembelajaran masing-masing individu. Berikut beberapa peran guru dalam pendidikan abad 21:
1. Guru sebagai Fasilitator
Peran guru sebagai fasilitator artinya guru dapat memberikan bimbingan, dukungan, dan menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran mereka sendiri. Guru tidak hanya menyampaikan informasi, akan tetapi lebih menekankan pada pemberdayaan siswa, pengembangan keterampilan, dan kolaborasi. Dalam pembelajaran seorang guru focus pada membantu siswa menjadi pembelajar yang aktif dan berfikir kritis, sehingga pemahaman siswa lebih mendalam terhadap apa yang disampaikan, yang pada akhirnya siswa akan menjadi pembelajar yang mandiri dan siap menghadapi tantangan dalam kehidupan nyata. Beberapa karakteristik seorang fasilitator adalah:
- Pendekatan berbasis masalah, yaitu seorang guru mengajak siswanya untuk menemukan solusi terhadap masalah atau situasi yang memerlukan pemikiran kreatif dan pemecahan masalah.
- Memberikan panduan dan umpan balik yang konstruktif
- Menggali potensi siswa, yaitu seorang guru mengidentifikasi bakat, minat, dan kekuatan individu serta mengarahkannya sesuai dengan potensi tersebut.
- Memfasilitasi diskusi, yaitu seorang guru mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas, membuka ruang untuk memunculkan ide-ide mereka, serta memahami berbagai sudut pandang.
- Fleksibilitas dalam pendekatan pembelajaran, yaitu seorang guru mampu mengubah pendekatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan dinamika kelas.
- Pembelajaran seumur hidup, yaitu guru mendorong siswa untuk memiliki sikap pembelajaran seumur hidup, siswa diberdayakan untuk terus belajar sampai kapanpun, selalu mengembangkan keterampilan mereka setelah mereka meninggalkan lingkungan sekolah.
- Mengelola konflik, yaitu seorang guru mampu mengelola konplik dan menciptakan lingkungan yang aman sehingga siswa nyaman untuk belajar.
2. Pengembangan Keterampilan Abad 21
Guru bertanggung jawab terhadap pengembangan keterampilan abad 21 yang meliputi Creative thinking (keterampilan berpikir kreatif), Collaboration (kemampuan bekerja sama dengan baik), Communication (kemampuan berkomunikasi dengan baik), dan Creativity (kreatifitas).
3. Penggunaan Teknologi
Mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran agar relevan dengan kebutuhan siswa. Guru mampu memahami dan memanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
4. Pendidikan Inklusif
Guru berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, memahami keberagaman siswa, dan menyediakan dukungan bagi semua individu, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus.