Inilah tantangan yang akan dihadapi warga Sungai Utik kedepan. “Jika saya kelak meninggal, maka saya tidak bisa berbicara seperti sekarang ini. Maka saya berharap orang Sungai Utik ini tetap berdaulat dalam mengelola hutan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya,” ungkap Apai Janggut penuh harap. Tuai Rumah Panjai yang begitu kharismatik ini telah memberikan seluruh hidupnya untuk menjaga tanah leluhur, kearifan lokal budaya Iban, dan masyarakatnya. Masih terngiang di telinga saya untaian kata-katanya...”Hutan adalah ibu bagi kita, orang Iban. Ibulah yang memberikan kita susu sehingga kita besar. Maka hutan pun memberikan kita segalanya, air yang bersih serta mengalir ke darah sehingga kita menjadi sehat dan panjang umur.” Inilah filosofi kebudayaan Iban yang perlu kita hayati bersama. ***