1. Apakah Guru Memahami Konsep Penyusunan RPP ?
Masih terdapat Guru yang belum memahami konsep penyusunan RPP, walaupun saat ini Guru diberikan kebebasan dalam membuat RPP. Seperti RPP satu lembar contohnya. Pembaca tentu sudah paham apa itu RPP satu lembar. Tetapi yang menjadi point penting dari penyusunan RPP adalah content dari RPP itu sendiri.
Untuk menjabarkan atau menyusun RPP, Guru harus tahu betul tentang struktur kurikulum, KI dan KD dari mata pelajaran yang akan di ampu. Guru juga harus melakukan analisa alokasi waktu pembelajaran, menyusun Program Tahunan, menyusun Program Semester, menyusun silabus dan kemudian baru dapat dituangkan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.Â
Tentu hal ini tidaklah mudah butuh ketekunan untuk melakukannya. Jadi bagaimana mau melakukan refleksi jika hal-hal yang sudah disebutkan di atas saja Guru masih belum paham. Tentu tidak semua Guru.
Di dalam content dari RPP itu sendiri, seorang Guru juga harus dapat menyusun Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang dibreakdown dari Kompetensi Dasar, selanjutnya dijabarkan dalam tujuan pembelajaran. Dalam penyusunan tujuan pembelajaran banyak hal yang harus dimasukkan di dalamnya.
- Tujuan pembelajaran menggunakan rumus ABCD (Audiens, Behavior, Condition dan Degree)
- Tujuan pembelajaran berorientasi kepada peserta didik bukan berpusat kepada guru, selain itu adanya kolaborasi antara guru dan peserta didik
- Tujuan pembelajaran menerapkan konsep HOTS (Higher Ordher Thinking Skill)
- Tujuan pembelajaran mengintegrasikan ICT dalam pembelajaran
Masuk lebih dalam lagi yaitu bagian dari inti RPP itu sendiri yang dalam hal ini dibagi lagi menjadi tiga bagin, yaitu kegiatan apersepsi, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pun sama halnya dengan penyusunan tujuan pembelajaran, pada kegiatan inti pembelajaran juga banyak hal yang harus menjadi catatan seorang Guru dalam kemampuannya meramu RPP menjadi sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran.
Meramu RPP yang baik memang dibutuhkan skill pedagogik, tetapi bagaimana bagi Guru yang belum paham? Tentu hal ini bukanlah menjadi suatu penghalang bagi Guru untuk mau belajar, sebagaimana dikatakan bahwa Guru adalah pembelajar sepanjang hayat, selagi masih nafas ditenggorokan maka proses belajar masih terus berlangsung. Artinya tidak kata terlambat untuk belajar.
2. Apakah Guru memahami Pendekatan Pembelajaran ?
Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa pendekatan pembelajaran saat ini sudah menggunakan pendekatan Saintific Learning, TPACK, STEAM, 4C (Creativity, Collaboration, Critical Thingking, dan Communication) dan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter)
3. Apakah Guru memahami Model Pembelajaran ?
Masih ada dari sebagian Guru yang mengajar di kelas sekedar menyampaikan materi, yang penting materi tersampaikan sesuai pokok bahasan yang tertuang pada buku paket pelajaran. Walaupun sudah beberapa kali mengikuti pelatihan atau diklat Kurikulum 2013 tetap saja masih menerapkan metode pembelajaran yang berpusat kepada guru.Â