Kata “turoob” (tanah) adalah unsur-unsur atau zat asli yang terdapat didalam tanah yang dinamakan zat anorganis.
Zat ini baru terjadi setelah berlangsungnya persenyawaan antara zat air yang disebut “thin”, zat arang yang disebut “Fakhkhor” dengan zat pembakar “Sholshol”, zat lemes atau “Hamaa’in” , kemudian bersenyawa dengan zat besi, yodium kalium sillicium dan morgaan yang disebut “Laadzib”.
Dengan berlangsunganya proses tersebut maka terbentuklah suatu zat yang dinamakan “protein”. Inilah yang disebut “turoob” atau zat anorganis. Diantara zat-zat anorganis yang dipandang penting adalah zat Kalium yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, utamanya pada zat otot. Zat ini memilik aktivitas dalam proses hayati yakni dalam pembentukan badan halus atau roh.
Dengan berlangsungnya “protenisasi” kemudian mengalami penggantian substansi, lalu lantaran elektron sinar kosmis yang menjelmakan pembentukan atau formasi “ujud” dinamakan “cause formalis”. Oleh karena sinar kosmis dapat merubah sifat zat yang berasal dari tanah maka terbentuklah badan kasar (jasmani) – berbentuk manusia (adam), akan tetapi belum ada rohnya.
Ketujuh. Roh ditiup. Disebutkan dalam Shaad – QS. 38 : 27 : “Faidzaa sawwaytuhuu wanafakhtu minruwhiy.”
artinya:
Maka tatkala Aku sempurnakan kejadian Adam, lalu Aku tiupkan roh daripada-Ku kepadanya
Pada ayat ini jelas diterangkan, setelah proses pembentukan tubuh kasar berujud, maka menyusullah proses “menghidupkan” yakni pemberian “roh’. Proses ini dinamakan “Vitalisasi”. Dengan keterangan tersebut menurut Al-Qur’an terjadinya manusia Adam melalui proses tujuh tingkatan sedang badan halus atau ruhani adalah kejadian terakhir.
Dalam Al-Qur’an disebutkan pada Nuh – QS. 71:14 : “Waqod kholaqo kum athwaaraan”
artinya:
Dan sesungguhnya Allah menjadikan kamu secara beringkat
Demikianlah Ilmu pengetahuan eksak hanya memiliki kemampuan meneliti dan melakukan analisa dalam pembentukan tubuh kasar, karenanya tubuh kasar tersusun dari materi yang dapat dilihat dan diraba pancaindera.
Dalam Al Isra – QS. 17: 85 : “Qulir Ruwhumin Amri Robbi”