artinya:
“Allah menjadikan manusia dari tanah yang kering seperti tanah tembikir yang dibakar”
Kata “sholshol” (tanah kering atau setengah kering) pada ayat diatas adalah zat pembakar atau Oxygenium.
Ketiga. Disebutkan dengan kata “Fakhkhoor” pada ayat diatas adalah zat arang atau Carbonium.
Keempat. Disebutkan dalam Al-Hijir – QS. 15 : 28 : “Waidza Qolarobbuka lilmalaaa ikati inni kholiqun basyaron min sholsholin min hamaa’ in masnuwm”
artinya
“Dan hendaklah engkau ketahui ketika Allah berfirman kepada malaikat sesungguhnya Aku hendak menjadikan manusia dari tanah dan Lumpur hitam yang berbentuk.”
Kata “Hamaa’in” (lumpur hitam) diartikan zat lemes atau Nitrogenium.
Kelima. Disebutkan dalam As shaffaat – QS. 37 : 11: “Innakholaknaahum mintiynin laadzib”
artinya:
“Sesungguhnya Allah menjadikan mereka (manusia) dari tanah liat”
Kata “laadzib” (tanah liat) adalah tanah yang sudah sempurna, yang telah diaduk, terdiri dari kandungan zat besi (Ferum), Yodium, Silicum dan Morgaan yang menjadi jaringan jasmani.
Keenam. Disebutkan dalam Ali Imran – QS. 3 : 59 : “Adama kholaqohuu minturoob”
artinya:
Dia (Allah) menjadikan Adam dari tanah”