Mohon tunggu...
Ade Suerani
Ade Suerani Mohon Tunggu... -

Orang Muna, tinggal di Kendari Sultra.\r\nklik juga :\r\nadetentangotda.wordpress.com\r\nadesuerani.wordpress.com\r\nadekendari.blogdetik.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Darimana Kita Berasal

27 Juli 2010   11:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:34 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum kita menjawab tentang asal usul kita, mari kita mulai dari titik mana kehidupan ini berawal. Awalnya, dunia ini (langit dan bumi) adalah satu. Seluruh kehidupan ini berasal dari air (H2O beserta zat-zat mineral yang dikandungnya), sebagaimana diwahyukan dalam Al-Anbiyaa’ – QS. 21:30: “Awalam yarolladziyna kafaruww annaas samaawaati wal’ardha kaanataa rotkoon fafataqnaahumaa waja’ alnaa minal maa ikulla syai’in jahiin, afalaa yu’minuwn

artinya:
“Tidakkah orang-orang kafir itu melihat bahwa langit-langit dan bumi disatukan kemudian mereka Kami pisahkan dan Kami menjadikan setiap yang hidup dengan air. Lalu apakah mereka tidak beriman?”

Data modern menyebutkan bahwa makhluk yang paling tua adalah tumbuh-tumbuhan, yaitu ganggang yang ditemukan sejak periode pra-Cambira, yaitu saat dikenali daratan yang paling tua. Dunia hewan muncul kemudian yang berasal dari laut. Al-Qur’an menyatakan bahwa unsur terpenting bagi seluruh kehidupan tumbuh-tumbuhan, seperti dalam Thaahaa – QS. 20:53: “…wa’andzala minassamaa ishoo aan. Fa’akhroj’naa biha adzwajaam minnabaa tin syata

artinya:
“Dan Allah menurunkan air dari langit. Maka kami tumbuhkan (dari air itu) berpasang-pasang tumbuhan yang berbeda-beda.”

Kemudian Allah berfirman dalam An-Nur – QS. 24 : 45 “Wallahu kholaqo kulla daaabbatim mimma

artinya:
“Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air.”

Selanjutnya Allah menjadikan manusia melalui tujuh macam tingkatan:

Pertama. Disuratkan dalam As Sajadah – QS. 32 : 7 “Waba alkholqo minthiyn

artinya:
“Dan Allah menjadikan manusia pada asalnya dari tanah”

Kata “thin” (tanah) pada ayat tersebut bermakna atom zat air atau Hidogenium.

Kedua. Disebutkan dalam Ar-Rahmaan – QS. 55 : 14: “Kholaqol insaana min sholsholin kal fakhkhoor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun