Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Waspada Kasus Aktif Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Jelang Hari Raya Kurban

7 Mei 2024   19:07 Diperbarui: 8 Mei 2024   13:20 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokter Hewan Puskeswan Pandeglang periksa ternak sapi / Dokumentasi Pribadi

Mengingat pentingnya langkah pencegahan PMK, selain pentingnya vaksinasi rutin, tak kalah pentingnya memastikan lalu lintas pergerakan hewan sebagai salah satu faktor risiko penularan antar daerah wajib diawasi secara ketat oleh otoritas veteriner menjelang hari raya kurban 1445 H.

Baca juga: Perketat Pengawasan Lalu Lintas Hewan Jelang Ramadan

Foto Dokter Hewan Puskeswan Pandeglang periksa ternak sapi / Dokumentasi Pribadi
Foto Dokter Hewan Puskeswan Pandeglang periksa ternak sapi / Dokumentasi Pribadi

2 tahun Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

Dua tahun lalu, saat PMK baru merebak yang kemudian statusnya menjadi sebuah wabah di Indonesia, saya ingat betul itu terjadi sekira bulan Mei 2022.

Kasus positif PMK sendiri terjadi di Kabupaten Pandeglang, berdasarkan catatan penemuan pertama kasus aktif PMK oleh Puskeswan Pandeglang terjadi pada 2 Juni 2022 atau kurang lebih sebulan menjelang hari raya kurban yang tahun itu jatuh pada 10 Juli 2022.

Masih terbayang dalam ingatan saya. Semestinya perayaan hari besar umat Islam saat itu menjadi momentum para peternak meraup untung.

Namun, yang terjadi justru para peternak yang harus menutup mimpinya untuk menjual sapi, kerbau, kambing, dan domba untuk hari raya kurban lantaran menurunnya minat masyarakat tersebab kekhawatiran hewan kurban telah terinfeksi PMK.

Penularan PMK di Kabupaten Pandeglang mulanya terjadi akibat hewan-hewan kurban yang dibeli masyarakat berasal dari daerah yang positif tertular PMK lebih dulu dan memasuki Pandeglang Provinsi Banten tanpa pengawasan yang memadai.

Akibatnya, sejumlah hewan ternak lokal – khususnya sapi dan kerbau - yang sebelumnya sehat tertular PMK yang ditandai dengan air liur yang berlebih dan lepuh yang berisi cairan atau luka yang terdapat pada lidah, gusi, hidung serta kuku hewan yang terinfeksi hingga menimbulkan hewan jadi tidak mampu berjalan (pincang), bahkan sampai menyebabkan kematian.

Baca juga: Waspadai Ancaman Laten Penyakit Mulut dan Kuku pada Ternak

Wabah tersebut mengakibatkan kepanikan dikalangan peternak setempat.

Tak jarang hewan yang sudah terinfeksi PMK, oleh pemiliknya buru-buru langsung dijual murah kepada peternak lokal maupun antar daerah yang mengakibatkan dalam waktu singkat penularan kasus aktif PMK secara massif tersebar merata di seluruh kabupaten/kota se Provinsi Banten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun