Namun, seiring berjalannya waktu, alasan tersebut semakin tidak kontekstual dan Rasulullah SAW pun memperbolehkan berziarah kubur.
Kebolehan itu lantaran para sahabat sudah lebih kuat keimanannya, lebih dewasa cara berpikirnya, dan sudah berpegang teguh pada Allah dan Rasulnya.
Setelah itu praktik ziarah kubur akhirnya tidak dilarang lagi atau diperbolehkan lantaran kebiasaan ini bisa mengingat akan hari akhir.
Hal itu sebagaimana diungkapkan sahabat nabi, Buraidah yang meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Saya pernah melarang kamu berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang, berziarahlah! Karena perbuatan itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat." (HR. At-Tirmidzi).
Selanjutnya, apa manfaat dan hikmah dibalik ziarah kubur?
Ziarah kubur tidak hanya sekedar berkunjung ke makam lalu mendo'akan orang yang telah meninggal dunia saja. Akan tetapi ada beberapa manfaat dan hikmah yang dapat diperoleh dari kegiatan tersebut, di antaranya yakni:
1. Mengingatkan kematian dan kehidupan akhirat
Setiap manusia yang hidup di dunia ini, pasti suatu saat nanti akan meninggal dunia. Kematian adalah sesuatu yang pasti, hanya saja kita tidak tahu kapan kematian itu datang.
Oleh sebab itu, banyak orang yang mengatakan bahwa "tidak ada yang pasti di dunia ini, kecuali kematian".
Nah, ketika manusia meninggal dunia atau mati itu akan dimakamkan di tempat yang telah ditentukan atau biasa disebut kuburan.
Berdasarkan hadis tersebut diatas, Rasulullah SAW mengimbau umatnya untuk ziarah kubur untuk terus mengingat kehidupan akhirat.
Dengan kata lain, ketika orang mengunjungi kuburan orang yang sudah tiada, mereka yang masih hidup termotivasi untuk terus melakukan kebaikan, sehingga ke depannya ketika meninggal dunia, kita akan membawa bekal yang cukup.