Adapun Angeun Lada, yang dalam bahasa Sunda "Angeun" berarti sayur dan "Lada" memiliki makna pedas.
Biasanya, Angeun Lada disajikan sebagai hidangan wajib pada perayaan besar, salah satunya adalah ketika Lebaran atau perayaan Idul Fitri.
Biasanya juga porsi masakan saat menjelang Lebaran sengaja dibuat agak banyak lantaran sebagiannya akan dibagikan kepada sanak saudara dan tetangga terdekat.
Baca juga:Â Memaknai Toleransi, Keseragaman, dan Keberagaman dalam Berpuasa
Budaya saling mengirimkan makanan ini disebut nganteuran yang bermakna mengantarkan atau bertukar makanan saat menjelang hari raya Lebaran
Menyambut hari besar Lebaran, warga akan saling bertukar hidangan khas lebaran, hingga aneka kue-kue Lebaran seperti Rangginang atau Jipang.
Bagi saya dan keluarga, momen seperti ini selalu antusias untuk turut serta mengantarkannya.
Tradisi nganteuran makanan ini sudah biasa terjadi secara turun temurun.
Oh ya, tradisi nganteuran memiliki filosofi mendalam yang mengajarkan pentingnya menyambung dan mempererat tali silaturahim
Selain itu, tradisi budaya sunda ini juga mengajarkan pentingnya berbagi dengan sesama.
Hal itu terjalin di keluarga besar kami. Yang muda akan mengantar ke yang tua. Begitupun sang anak yang sudah berkeluarga akan mengantarkan makanan pada orangtuanya.
Nah, beberapa tahun belakang tradisi nganteuran makanan memang masih banyak dilakukan, namun seiring waktu sudah banyak yang melakukan dengan cara yang lebih modern.