Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ada Anak Bertanya pada Bapaknya, Buat Apa Puasa?

26 Maret 2024   21:17 Diperbarui: 26 Maret 2024   21:22 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

"Ada anak bertanya pada bapaknya, buat apa berlapar-lapar puasa? Ada anak bertanya pada bapaknya, tadarrus tarawih apalah gunanya?" 

Kalimat diatas bukan sekadar pertanyaan yang disampaikan seorang anak kepada bapaknya. Namun, punya makna religius lantaran dihubungkan dengan aktivitas selama bulan Ramadan.

Saya teringat ketika masa kecil, berpuasa itu menjadi sesuatu yang amat menyiksa secara fisik. Rasa lapar dan dahaga itu memang betul-betul sangat dirasakan selama berpuasa, bahkan sampai kadang muntah dan jatuh sakit akibat tak tahan menahan lapar dan haus.

Maka tak heran, ketika kecil orang tua saya kerap memberi keringanan puasa setengah hari (sampai zuhur) bagi anak-anaknya diawal menjalankan puasa Ramadan.

Kearifan lokal puasa setengah hari (sekuatnya) di dalam keluarga tersebut saya terapkan kembali pada anak-anak saya sebagai metode latihan seorang bocah.

Pertanyaan buat apa berlapar-lapar puasa memang pertanyaan naluriah di masa anak-anak saat bulan Ramadan. Belum lagi kalau harus tadarus dan tarawih di malam harinya.

Hal itu berbeda ketika kita puasa setelah dewasa. Puasa seperti biasa saja walaupun seharian tidak makan dan minum. Tidak terasa lapar atau haus sebagimana yang kerap diungkapkan seorang bocah ketika berpuasa.

Itulah yang membedakan tingkatan puasa seseorang jika hanya menahan hawa napsu makan dan minum saja selama Ramadan, atau puasa sekadar ibadah ritual yang bersifat biologis. Yang berarti tingkatannya masih puasanya anak-anak!

Baca juga: Pantun Bulan Puasa Bulan Penuh Pahala


Belakangan dialog spontanitas antara anak dan orang tua itu menjadi sangat populer di bulan Ramadan, lantaran telah menjadi lirik lagu religius.

Ya penggalan kalimat "Ada anak bertanya pada bapaknya", menjadi salah satu tembang islami yang dipopulerkan Grup Band Bimbo pada 2007 terutama saat bulan Ramadan tiba.

Judulnya pun terbilang unik dan tidak biasa. "Ada anak bertanya pada bapaknya."

Setiap datangnya bulan Ramadan, lirik dan rytim tembang lawas qasidah "Ada anak bertanya pada bapaknya" selalu mengisi ruang memori saya.

Ya, sejatinya memang, senandung ciptaan grup musik asal Kota Kembang Bandung ini suguhkan oleh penciptanya khusus untuk memuliakan momentum Ramadan. Bulan suci yang selalu dinantikan kedatangannya oleh umat Islam di dunia.

Tembang lagu ini mengisahkan dialog keseharian yang terjalin antara sang anak dengan sang bapak.

Alur dialog ini mengalir sederhana terkait aktivitas rutin yang selalu terjadi dalam bulan yang lebih penuh berkah dan ampunan-Nya itu.

Lantas, apa arti dari lirik lagu "Ada anak bertanya pada bapaknya" ini?

Makna dari lirik lagu 'Ada anak bertanya pada bapaknya' yang dipopulerkan Bimbo ini adalah tentang seorang anak yang menanyakan tentang apa manfaat melakukan sejumlah amalan di bulan Ramadan, antara lain puasa, tadarus, dan tarawih.

Pertanyaan sang anak tersebut dijawab oleh sang bapak secara sederhana dan lugas dalam untaian lirik lagu berikut:

"Ada anak bertanya pada bapaknya, buat apa berlapar-lapar puasa? ada anak bertanya pada bapaknya, tadarrus tarawih apalah gunanya?"

"Lapar mengajarimu rendah hati selalu. Tadarus artinya memahami kitab suci. Tarawih mendekatkan diri pada Ilahi.....".

Point yang bisa kita petik dari lagu ini, apa itu makna puasa, tadarrus, serta tarawih.

Tak hanya itu, tembang syahdu bergenre qasidah dan balada ini diakhiri dengan ajakan untuk ikhlas bersedekah. 

"Lihathah langit keampunan yang indah, membuka luas dan anginpun semerbak, nafsu angkara terbelenggu dan lemah, bunga ibadah dalam ikhlas sedekah....."

Nah, itulah lagu yang terngiang saat Ramadan yang saya tulis untuk Diari Ramadan 2024. Ramadan Bercerita 2024 H 16

Semoga lagu ini menjadi inspirasi bagi siapa saja yang mendengarkan dan semakin menambah keimanan kita terhadap Allah SWT.

Selamat menjalankan ibadah puasa, tadarus, tarawih, dan bersedekah di bulan yang lebih baik dari 1000 bulan ini!

Semoga bermanfaat!

Salam Literasi

Ade Setiawan, 26.03.2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun