Menurut Presiden semua pihak baru sibuk saat bencana terjadi. Padahal hal itu dinilai penting untuk meminimalisir korban dan kerugian.
Baca juga:Â Fenomena Pancaroba, Potensi Bencana, dan Peringatan Dini yang Kerap Tak Diindahkan
Lalu, mengapa peringatan dini bencana kerap tak diindahkan bahkan terkesan sering terlambat?
Terkait hal itu pernah pula pejabat otoritas BMKG mengungkapkan bahwa, sering kali peringatan dini yang disampaikan lembaganya kerap tak diindahkan masyarakat.
"Jadi kalau informasi dari BMKG mohon maaf, kami mengeluarkan peringatan dini tidak selalu mendapatkan perhatian. Itu pelajaran bagi kami berarti peringatan dini kami kalah menarik," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang dikutip dari artikel berita viva.co.id "Curhat Dwikorita: Peringatan Dini Bencana Kerap Diabaikan Masyarakat"
Lain itu, pemerintah daerah sebenarnya sudah memperhatikan peringatan dini dari BMKG.
Namun, sayangnya masih belum seperti yang diharapkan, yakni info BMKG mendapat perhatian yang serius dari masyarakat daerah setempat.
Dari ungkapan yang disampaikan otoritas BMKG setidaknya ada 3 hambatan mengapa masyarakat kerap tak mengindahkan peringatan dini BMKG, yakni:
1. Informasi BMKG kurang menarik perhatian publik
Sejumlah informasi publik yang disebarluaskan melalui media komunikasi - website dan media sosial - terkait peringatan dini BMKG penyampaiannya mungkin kurang menarik, setidaknya bila dibandingkan dengan konten yang beredar di media massa atau media sosial saat itu.
Belum lagi tidak semua masyarakat di negeri ini bisa mengakses informasi tersebut lantaran kondisi geografis yang luas dan keterbatasan media komunikasi yang dimiliki masyarakat pada daerah tertentu.
Lain itu, sampai sekarang Indonesia belum memiliki sistem khusus seperti satelit bencana, agar informasi dapat tersebar ke pelosok negeri.