Peringatan Dini Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hendaknya jangan diabaikan. Sebab ada potensi bahaya serius yang mengintai dibalik mengapa peringatan dini harus disampaikan kepada publik.
Usai 3 hari berturut-turut (Jumat-Minggu) daerah saya diguyur hujan, hari ini Senin 18 Maret 2024 cuaca udara terasa begitu cerah.
Teriknya matahari serasa menghapus bekas hujan selama sepekan kemarin.
Jalan-jalan becek mulai kembali mengering. Sawah yang semula tergenang air sudah surut. Begitu pun empang saya yang sempat meluap akhir pekan kemarin sudah kembali normal.
Tak ada kejadian berarti yang menimpa di sekitar lingkungan tempat tinggal saya. Namun, di tempat lain ternyata terjadi peristiwa bencana akibat cuaca ekstrem. "SMAN 15 Pandeglang Porak Poranda Diterjang Puting Beliung", 18 Maret 2024. (radarbanten.co.id)
Peristiwa tersebut membuktikan ada bahaya besar setiap peringatan yang dikeluarkan BMKG. Sayangnya, kita tidak tahu kapan dan dimana peristiwa itu akan terjadi.
Terlepas dari itu semua, peringatan dini BMKG hendaknya jangan diabaikan. Sebab ada potensi bahaya serius yang mengintai dibalik mengapa peringatan dini harus disampaikan kepada publik.
Nah, terkait imbauan BMKG ini masih banyak yang tidak mengindahkan dan cenderung meremehkan peringatan dini tentang potensi cuaca buruk yang diprakirakan bakal terjadi.
Bahkan pemerintah pun mengakui sistem peringatan dini bencana di Indonesia dinilai masih terlambat sehingga perlu ditingkatkan.
Hal itu pernah diungkap Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana di Jakarta yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/3).