Dan menertibkan tempat-tempat yang berpotensi akan terjadinya banjir atau tempat yang berpotensi menjadi genangan air.
Jika kebiasaan positif ini dapat terlaksana, lingkunga sekitar yang bersih dan sehat dapat tercipta.
3. Sedia payung sebelum hujan
Jika kondisi sedang hujan lebat, lebih baik masyarakat menghindari beraktivitas di luar ruangan atau bepergian. Hal ini dilakukan untuk menghidari risiko kecelakaan saat berkendara.
“Masyarakat juga disarankan untuk menyesuaikan diri terhadap cuaca pancaroba (hujan dan panas yang tiba-tiba) bila harus melakukan aktivitas di luar ruangan. Termasuk dengan menggunakan perangkat pelindung diri dari terik matahari atau hujan seperti payung, topi, atau jas hujan.”
4. Mitigasi terhadap potensi bencana
Curah hujan yang tinggi menjadi salah satu pemicu bencana, seperti banjir, bandang, dan tanah longsor maupun pohon tumbang.
Karenanya, kepada otoritas penanggulangan bencana setempat diminta memperingatkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor, agar selalu waspada terhadap kedatangan bencana yang tiba-tiba dengan melakukan mitigasi bencana untuk menekan korban jiwa maupun kerugian harta benda.
Lain itu, pihak terkait perlu antisipasi secara konprehensif terhadap peningkatan risiko bencana hidrometeorologi terutama hujan lebat, angin kencang, kilat dan petir, serta puting beliung baik ketika bencana terjadi maupun penanganan pasca bencana.
5. Mengoptimalkan potensi penyimpanan sumber daya air setempat
Pemerintah daerah melalui otoritas mitigasi bencana agar lebih mengedukasi masyarakat untuk lebih mengoptimalkan potensi sumber daya air setempat.