Musim pancaroba tiba, waspada terhadap ancaman Virus Dengue penyebab Demam Berdarah yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti
Suatu hari dipertengahan Februari 2024 menjelang pencoblosan, saya menyempatkan berkirim pesan singkat via whatsapp kepada Si Cikal, Putri Sulung saya yang tinggal di luar kota bersama keluarga kecilnya.
Pagi itu, tak ada pesan penting yang saya kirim. Hanya bertanya kabarnya! Kabar anaknya! Dan juga suaminya!
Tak biasanya, pesan saya lama tak diresponnya. Akhirnya malam hari Si Cikal baru membalas dan mengabarkan bahwa anak semata wayangnya yang masih balita (bawah lima tahun) sedang dirawat di rumah sakit karena positif menderita demam berdarah.
Tak lama sepekan berselang, usai pemilu saya kembali mendapat kabar bahwa sang suami Si Cikal mendapat giliran diserang DBD. Dan sedang mendapatkan perawatan intensif lantaran mengidap dengue.
Baca juga:Â Peningkatan Covid-19, Pneumonia Mycoplasma, dan Pentingnya Literasi Kesehatan
Saat ini keduanya telah pulih kembali, setelah sebelumnya sempat mendapatkan perawatan intensif masing-masing selama sepekan.
Penyakit dengue yang menimpa keluarga kami itu ternyata juga banyak dialami keluarga-keluarga lainnya.
Sedikitnya, sejak awal tahun 2024 hingga saat ini ada 1.619 kasus DBD di Provinsi Banten dengan jumlah kematian delapan orang.
Data di atas saya kutip dari artikel "Kasus DBD Tinggi, Dinkes Banten Ungkap Penyebabnya," radarbanten.co.id edisi 25 Februari 2024.