Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Berdamai dengan Gempa di Jalur "Ring of Fire" Pasifik, Mungkinkah?

29 Februari 2024   05:00 Diperbarui: 29 Februari 2024   18:59 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kentungan di Pos Ronda / Dokumentasi Pribadi

Tak hanya itu, BMKG juga melaporkan usai gempa pertama 20:07:03, berikutnya terjadi gempa lagi dengan magnitudo yang lebih rendah sebanyak 39 kali gempa susulan hingga Senin 26 Februari 2024 siang.

Beruntung, gempa yang terjadi hari itu hanya skala ringan. Getaran dirasakan hanya terbatas dalam rumah. Terasa getaran seolah-olah ada kendaraan besar (truk) lewat melintas.

Bahkan untuk gempa susulan yang lebih kecil, getaran mungkin tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang saja. Makanya, gempa susulan relatif tidak dirasakan jika saja tidak ada laporan BMKG.

Baca juga: Bisakah Kita Hidup Tanpa Listrik?

screenshot twitter X @infoBMKG
screenshot twitter X @infoBMKG

Berbeda halnya dengan fenomena gempa bumi yang terjadi pada 23 Januari 2018 silam. Siang itu terjadi gempa berkekuatan 6,1 skala richter.

Meski tidak menyebabkan tsunami, gempa utama yang berpusat di Lebak, Banten, telah memporakporandakan ribuan bangunan rumah di sejumlah lokasi yang berdekatan dengan pusat gempa.

Di tahun yang sama pada 22 Desember 2018 di pesisir wilayah Provinsi Banten pernah dilanda tragedi tsunami yang dahsyat. 

Konon fenomena tsunami itu terjadi akibat kombinasi gempa vulkanik dan letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berimbas menelan ratusan korban jiwa kala itu. 

Dan dampak terparah dirasakan di pesisir pantai wilayah Kabupaten Pandeglang. Sekira 50 km dari tempat saya tinggal.

Bencana tsunami ini tak hanya menerjang pesisir Provinsi Banten, tetapi juga merambah hingga menerjang sebagian pantai Provinsi Lampung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun