Dari sebuah ruangan klinik di gedung Pusat Kesehatan Hewan Pembantu (Pustu) Kecamatan Cibaliung, Kepala DPKP Pandeglang Dr. Nasir, SP., MBA., MP berpesan kepada drh. Binarta: Terus bekerja tingkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Sore itu, selaku Kepala UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Pandeglang, saya bersama Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang melakukan kunjungan kerja ke salah satu Pustu di wilayah Kecamatan Cibaliung pada Kamis 15 Februari 2024.
Tujuannya, untuk memastikan pelayanan Puskeswan Pembantu oleh petugas kesehatan hewan "frontliner" (baca: garis depan) dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Pasalnya, sebagai petugas kesehatan hewan di garis depan, mereka bertanggung jawab untuk melayani masalah kesehatan hewan di wilayah kerjanya.
Mereka juga merupakan etalase dari kinerja pemerintah daerah dan organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan lantaran menjadi petugas pertama yang bersinggungan secara langsung dengan masyarakat.
Baca juga:Â Refleksi Hari Puskeswan Nasional: Puskeswan Kemarin, Hari Ini, dan Esok
Di gedung pelayanan Puskeswan Pembantu yang berlokasi di depan Alun-Alun Utara Kecamatan Cibaliung itu, Dr. Nasir berdiri menatap ruangan demi ruangan yang menampilkan suasana cat tembok yang masih baru, lantaran belum lama dilakukan pengecatan ulang.
Kepala DPKP itu kerap terlihat menopang dagu sembari tetap menatap serius ke segala arah sembari berjalan menuju teras gedung.
Dr. Nasir tampak puas dengan keberadaan Puskeswan Pembantu yang dioperasikan sejak September 2022 itu. Ruangan dalam nampak bersih. Begitu pun pada halaman luar nampak sudah asri dan rapih.
"Saya ingin dokter hewan terus bekerja tingkatkan pelayanan kepada masyarakat dan buka pelayanan setiap hari," jawab Dr. Nasir ketika saya tanya dalam perjalanan pulang Kamis, 15 Februari 2024, malam hari.
Baca juga:Â Jalan Panjang dan Berliku untuk Bebas dari Rabies
Sudah dari petang hari Dr. Nasir tiba di Kecamatan Cibaliung dan sebelumnya sempat singgah di Kantor Kecamatan Cibaliung (di sebelah Pustu) untuk memantau dan berkoordinasi terkait tupoksinya sebagai kepala dinas.
Dua staf lapangan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) kecamatan yang mengetahui kedatangan Dr. Nasir segera menghampiri bos besarnya itu. Raut wajahnya tampak kelelahan setelah beraktivitas seharian, namun masih bisa tersenyum.
Di ruangan itu, Dr. Nasir didampingi sejumlah staf BPP Kecamatan Cibaliung Anah Mulyanah (Koordianator Penyuluh Pertanian Kecamatan) dan Fungsionaris Penyuluh Pertanian Kabupaten Pandeglang Bambang Sugiarto, saya serta didampingi penanggung jawab Puskeswan Pembantu Cibaliung drh. Binarta.
"Kami kompak dengan petugas Puskeswan Cibaliung, dan saling mendukung setiap ada kegiatan di kecamatan," kata Koordinator Penyuluh (Korluh) Anah Mulyanah sembari berusaha tersenyum.
Sore itu, sekitar pukul 16.30 WIB, Anah Mulyanah bercerita bahwa dirinya dan Fungsionaris Penyuluh Pertanian Kabupaten Pandeglang Bambang Sugiarto, tengah menyiapkan BPP Cibaliung untuk lomba berprestasi tingkat Provinsi Banten. BPP Cibaliung mengikutsertakan Puskeswan untuk penilaian tersebut, sambung Anah.
drh. Binarta selaku penanggungjawab Puskeswan Pembantu Cibaliung mengatakan, usai beroperasi sekira dua tahun, kinerja pelayanan kesehatan hewan di wilayah kerjanya semakin menunjukkan kemajuan.
Hal itu ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah kunjungan pemilik hewan kesayangan ke Pustu Cibaliung yang sekarang jam operasionalnya sudah penuh memberikan pelayanan setiap hari, Senin sampai Jumat.
Lain itu, secara berkala petugas Puskeswan Pembantu Cibaliung melakukan kunjungan pelayanan kesehatan hewan ternak melalui Puskeswan Keliling setiap sepekan dua kali.
Saat ini tambah drh. Binarta, Puskeswan Pembantu Cibaliung memiliki empat personil tenaga kesehatan hewan yang terdiri dari dua dokter hewan dan dua paramedik veteriner.
Dr. Nasir berpesan agar drh. Binarta beserta petugas kesehatan hewan lainnya dan BPP Cibaliung berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menunjang penilaian lomba BPP berprestasi.
Menjelang waktu Magrib kami, (saya dan Kepala DPKP Pandeglang) baru beranjak dari gedung Puskeswan Pembantu Cibaliung, setelah beberapa jam berbincang dan berdiskusi membahas banyak hal terkait pelayanan kesehatan hewan oleh frontliner. Kami pun pulang menuju Kabupaten Pandeglang dengan prakiraan waktu tempuh sekira dua jam perjalanan.
Baca juga:Â Waspadai Ancaman Laten Penyakit Mulut dan Kuku pada Ternak
Profil Singkat Puskeswan Pembantu Cibaliung
Puskeswan Pembantu Cibaliung merupakan salah satu perpanjangan pelayanan UPT Puskeswan Pandeglang. Dibentuk berdasarkan surat keputusan (SK) Kepala DPKP Pandeglang tentang Puskeswan Pembantu Cibaliung pada tahun 2022 dengan wilayah kerja delapan kecamatan yakni Sumur, Cimanggu, Cibitung, Cibaliung, Cikeusik, Munjul, Angsana dan Sindangresmi.
Cakupan pelayanan kesehatan pengobatan hewan ternak yang telah dicapai oleh Puskeswan Pembantu Cibaliung selama tahun 2023 adalah sebanyak 1.727 ekor atau 86 persen dari target 2.000 ekor yang harus dilayani.
Adapun perincian pelayanan pengobatan selama 2023 adalah 467 ekor kerbau, 127 sapi, 58 kambing, serta 1.075 ekor domba.
Sedangkan jenis penyakit hewan yang terlaporkan meliputi BEF (demam tiga hari), Avitaminosis, abses, scabies, helminthiasis, enteritis, footroot, tympani, vulnus dan myiasis.
Sementara itu untuk pelayanan kunjungan dalam gedung Puskeswan untuk pemeriksaan kesehatan hewan kesayangan yang telah dicapai selama 2023 yakni sebanyak 76 ekor dengan perincian 68 ekor kucing dan sembilan ekor anjing.
Kemudian jenis penyakit yang terlaporkan meliputi suspek calicivirus, helminthiasis, dermathopytosis, scabiosis, dan enteritis.
Baca juga:Â Vaksinasi Tingkatkan Kualitas Hidup Hewan Kesayangan
Selain memberikan pelayanan pengobatan kepada ternak (luar gedung) dan hewan kesayangan (dalam gedung), Puskeswan Pembantu Cibaliung juga melaksanakan pelayanan pro-aktif program pemerintah pusat meliputi pelayanan pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) melalui peningkatan bio-sekuriti dan peningkatan imun tubuh ternak, serta komunikasi informasi dan edukasi (KIE) tentang penyakit PMK kepada peternak setempat.
Kemudian pelayanan vaksinasi yakni PMK sebanyak 3.627 ekor dengan perincian kerbau (533 ekor) domba (3.073 ekor) dan kambing (21 ekor). Pelayanan vaksinasi hewan penular rabies (HPR) sebanyak 90 ekor meliputi anjing (80 ekor) kucing (4 ekor) dan kera (6 ekor).
Lalu, dilakukan pula kegiatan surveilans dan pengujian sampel laboratorium, maupun kegiatan sosialisasi dan koordinasi dalam rangka peningkatan cakupan pelayanan kesehatan hewan di wilayah kerja. Dan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan oleh petugas kesehatan hewan telah dilakukan pelaporan secara real time melalui aplikasi iSIKHNAS (sistem informasi kesehatan hewan nasional).
Salam Literasi,
Ade Setiawan, 18.02.2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H