Menyaksikan langsung kemegahan Bendungan Karian menjadi pengalaman pertama saat saya berkunjung kesana. Waduk serba guna ini menawarkan pemandangan eksotis, alam yang asri, dan suasana tenang yang cocok untuk healing.
Akhir pekan kemarin, saya menyempatkan diri beserta keluarga untuk berkunjung ke lokasi Bendungan Karian yang telah diresmikan Presiden RI tepat sebulan lalu. Lokasi tepatnya di Desa Pasirtanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Pagi-pagi sekali, kami bergegas dari rumah menuju Ibu Kota Kabupaten Lebak, Kecamatan Rangkasbitung. Tujuannya untuk memenuhi hasrat ingin tahu bendungan raksasa terbesar ketiga di Indonesia, yakni Bandungan Karian.
Mengenakan setelan celana dan kaos serta sepatu olah raga, kami meluncur menggunakan mobil dan 30 menit kemudian telah tiba di tengah-tengah Kota Rangkasbitung.
Sekira pukul 07.00 kami melintas Jembatan Dua, salah satu jembatan pelangi (warna warni) ikonik Kota Rangkasbitung yang membelah Sungai Ciujung.
Nah, untuk penamaan Jembatan Dua ini ada ceritanya lho!. Warga setempat menyebut Jembatan Dua lantaran disini terdapat dua jembatan yang menghubungkan daerah pusat Kota Rangkasbitung ke daerah Kabupaten Pandeglang.
Kedua jembatan ini memiliki fungsi yang berbeda. Satu jembatan diperuntukan bagi pejalan kaki dan kendaraan bermotor. Sedangkan jembatan satunya diperuntukan khusus bagi kereta api (KAI) jurusan Rangkasbitung – Serang – Merak, Kota Cilegon.
Baca : Backpackeran ke Desa Wisata Pulau Tunda
Tak jauh dari Jembatan Dua, terdapat Pasar Kota Rangkasbitung. Disini kami menghentikan kendaraan sejenak untuk sarapan, sekaligus membeli bekal ala kadarnya, berupa camilan, jajanan ringan dan minuman.
Usai sarapan pagi, pukul 07.30 perjalanan dilanjutkan dari Pasar Kota Rangkasbitung menelusuri jalan raya utama Rangkasbitung - Cipanas – Bogor menuju arah Desa Pasirtanjung.