Jika kolaborasi Kementerian Kesehatan dan BKKBN serta jaringannya sudah dilakukan sesuai instruksi presiden sudah dijalankan, apakah stunting akan selesai dituntaskan? Jawabannya, belum tentu juga! Karena terbukti kasus stunting sampai sekarang masih ada, padahal Kementerian Kesehatan dan BKKBN sudah ada sejak dulu, ya kan!
Baca juga :Â Tekan Resiko Anak Stunting Melalui 5 Pilar STBM
Bagaimana Mindful Eating Dapat Mencegah Stunting?
Stunting secara spesifik ditentukan oleh dua hal penting yakni pertama pemenuhan asupan gizi yang tidak sesuai kebutuhan dan kedua infeksi kronis (penyakit menahun)
Kedua faktor tersebut saling terkait satu dengan masalah lainnya seperti persoalan ekonomi, pola makan, pola asuh, dan akses pelayanan kesehatan. Dalam kondisi ini kesehatan membutuhkan peran semua sektor dan kebijakan politik yang memihak kepada masyarakat.
Disini stunting sesungguhnya dapat diatasi dengan menerapkan mindful eating, yakni kesadaran bahwa apa yang ibu hamil makan dan minum sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan porsi gizi seimbang yang disesuaikan kondisi kehamilan juga dengan aktivitas sehari-hari.
1. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
Untuk menumbuhkan kesadaran menjalani mindful eating itu keluarga ibu hamil harus tahu, mau, dan mampu secara ekonomi sehingga memiliki akses terhadap makanan baik secara kuantitas maupun kualitas nilai gizinya.
Disini diperlukan upaya pemberdayaan ekonomi keluarga untuk mencegah stunting. Denga kata lain, sulit rasanya menghilangkan stunting jikalau masih banyak masyarakat miskin di negeri yang kita cintai ini.
2. Makan Dengan Ragam Gizi Seimbang
Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam dalam mengkonsumsi makanan sehari-hari.
Dalam satu porsi makan, idealnya separuh piring diisi oleh sayur dan buah. Setengahnya lagi diisi dengan sumber protein, baik nabati maupun hewani, dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat.