Baca juga :Â Membangun Tim Kerja yang Solid Melalui Family Gathering
Dua Jam Menuju Pulau Tunda
Sekira pukul 14.00 lewat Kapal Tunda Expres akhirnya melaju ke Pulau Tunda. Untuk mencapai ke sana, kami harus berlayar selama 2 jam. Jadi diperkirakan kapal akan tiba sekira pukul 16.00 lebih.
Selama perjalanan meluncur diperairan laut luar Pulau Jawa bagian timur Provinsi Banten ini begitu indah pemandangannya. Laut yang biru dan ombak yang relatif tenang menjadi pemandangan yang tak membosankan selama perjalanan.
Untuk mencapai Pulau Tunda kami juga melintasi puluhan 'bagang' -- alat jaring penangkap ikan - di tengah lautan. Begitu pun beberapa pulau-pulau kecil nampak terlihat cantik, baik yang terlihat dekat maupun dari kejauhan. Pesona alam yang luar biasa.
Sore hari Tunda Expres tiba di Dermaga Timur Pulau Tunda sekira pukul 16.00 lewat. Begitu sampai kami disambut dengan gerbang ucapan 'Selamat Datang di Pulau Tunda'.
Pulau kecil ini sudah cukup dikenal sebagai sebuah desa wisata bahari. Letaknya persis berada di ujung barat bagian utara Pulau Jawa. Diapit antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Baca : Cerpen Perjuangan Emak
Pulau dengan luas wilayah 300 hektar ini berada di utara bagian timur Selat Sunda. Namanya Desa Wargasara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang. Pun, secara geografis Pulau Tunda letaknya tidak jauh-jauh amat dari Pusat Pemerintahan Provinsi Banten yakni Kota Serang.
Sesampai di Pulau Tunda kami juga dijemput warga setempat, pemilik Homestay Cemara yang berlokasi tak jauh dari dermaga yakni di Kampung Timur RT.01/01 Pulau Tunda Desa Wargasara.Â
Kami diajak berjalan kaki sekira 100 meter menuju tempat peristirahatan, untuk selanjutnya beristirahat dan kemudian berbincang sejenak dengan si empunya homestay dan menyampaikan niatan kami yang akan berlibur di Pulau Tunda selama tiga hari.