Dalam kunjungan kerja di Kabupaten Pandeglang, Direktur PPHTP Dirjen Tanaman Pangan Kementan bersama tim, memperkenalkan sebuah inovasi berupa Sistem Informasi Sertifikasi dan Uji Mutu atau disingkat SISEMUT yang akan memberikan akses kemudahan pendaftaran produk pertanian guna mendapatkan sertifikat mutu dalam rangka penerapan "Good Agriculture Practice".Â
Good Agricultural Practices (GAP) merupakan panduan cara budidaya yang baik, benar, ramah lingkungan dan aman dikonsumsi. Penerapan GAP dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan maupun kesejahteraan petani. Demikian disampaikan tim Ditjen Tanaman Pangan Kementan di Saung Kelompok Tani (Poktan) Mukti Tani Desa Dalam Balar Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.
Baca : Dr Nasir Bicara di Forum Diskusi PWI Pandeglang
Menurutnya, penerapan dan sertifikasi Good Agriculture Practice (GAP) memiliki peran krusial dalam memajukan sektor pertanian secara global. GAP menjadi landasan bagi praktik pertanian yang berkelanjutan, memastikan produksi pangan yang aman, berkualitas, dan ramah lingkungan.
"Melalui penerapan GAP, petani diberi panduan dalam penggunaan pupuk, pestisida, dan manajemen tanaman yang tepat, mengurangi risiko pencemaran lingkungan dan meningkatkan kesehatan konsumen," katanya.
Lain itu, sertifikasi GAP menjadi jaminan bagi konsumen akan keamanan pangan yang dihasilkan, serta membuka akses pasar internasional bagi produk pertanian, pun akan meningkatkan daya saing industry pertanian.
Dengan demikian, penerapan dan sertifikasi GAP bukan hanya memberikan manfaat langsung bagi petani dan konsumen, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan serta pertumbuhan ekonomi dalam dunia pertanian.
Baca juga :Â Sekolah Lapang Tematik BPP Cibaliung Ciptakan Petani Kreatif dan Inovatif
Komitmen Perluasan 10.000 Hektar Sawah
Usai Sosialisasi dan Uji Coba Aplikasi Sistem Informasi Sertifikasi dan Uji Mutu di Saung Kelompok Tani (Poktan) Mukti Tani Desa Dalam Balar Kecamatan Cimanuk, Kepala DPKP Pandeglang mengajak tim untuk melihat budidaya tanaman padi dipersawahan setempat.
Doktor Nasir mengatakan, penerapan standarisasi pertanian sangat penting, mulai dari benih, cara tanam, pemupukan, waktu panen dan pasca panennya, untuk menjamin produk hasil pertanian meningkat produksi serta terjamin kualitasnya.
Ia mengharapkan, hasil padi yang diperoleh di wilayah Kecamatan Cimanuk nantinya setelah menerapkan standar pertanian yang baik, dapat menghasilkan produksi yang lebih tinggi. Salah satu standar yang sudah diterapkan adalah standar pengelolaan air dengan pemanfaatan sistem irigasi untuk mengairi persawahan.