Di Semenanjung Ujung Kulon terdapat jalur tetap yang dapat digunakan untuk Trekking. Fasilitas lainnya adalah Pos Jaga yang terdapat dibeberapa titik seperti Karang Ranjang, Cibunar, dan Cidaon. Selain trekking, kegiatan wisata lainnya yang dapat dilakukan adalah mengamati kawanan hewan di padang penggembalaan Cidaon dan Cigenter, berkemah di Tanjung Layar, dan wisata budaya di Goa Sang Hyang Sirah.
Lain dari itu terdapat ragam kegiatan ekowisata yang jangan dilewatkan jika berkunjung di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon yakni ke Pulau Handeuleum, Pulau Peucang, dan Pulau Panaitan.
Baca juga :Â Menanti Juara Baru di Piala Dunia U17 Indonesia 2023
3 Pulau Situs Warisan Dunia UNESCO
Pulau Handeuleum Warisan Dunia UNESCO
Pulau Handeuleum terletak diantara beberapa pulau kecil yang berada di ujung timur laut pantai semenanjung Ujung Kulon. Pulau Handeuleum merupakan pulau yang kaya akan keanekaragaman jenis mangrove. Di pulau Handeuleum terdapat lokasi yang tenang dengan menawarkan perjalanan melalui sungai untuk menikmati aneka tipe hutan, ragam jenis satwa liar serta daerah berawa-rawa.
"Kegiatan wisata disini dinikmati dengan wisata "canoing" menyusuri sungai Cigenter ditengah hutan mangrove dengan kicauan burung, menambah keindahan dan kealamian. Di hulu sungai terdapat pemandangan air terjun Cigenter"
Pulau Peucang Warisan Dunia UNESCO
Pulau Peucang, lokasinya di Selat Panaitan sebelah barat Taman Nasional Ujung Kulon. "Pantai di Pulau Peucang memiliki karakteristik yang khas pasir putih dan hamparan yang luas. Obyek Wisata Alam yang dinikmati di pulau ini antara trekking ke karang copong, berenang, snorkeling, dan menyelam. "Wild life Viewing" dapat dinikmati dengan menyeberang ke Padang Pengembalaan Cidaon yang memakan waktu sekira 15 menit dengan menggunakan boat kecil yang berkapasitas enam orang.Â
"Di Cidaon pengunjung dapat mengamati atraksi satwa seperti banteng, merak, rusa, dan babi hutan. Selain itu juga dapat melihat situs sejarah peninggalan Kolonial Belanda berupa menara mercusuar dan bekas pembangunan dermaga di Tanjung Layar dan Cibom"
Pulau Panaitan Warisan Dunia UNESCO
Pulau ini terbentuk oleh hutan yang masih asli dengan berbagai jenis satwa. "Kawasan pantai pulau ini berbatu dan berpasir putih yang lebar, yang melindungi terumbu karang yang indah diselimuti oleh hutan dan berbagai macam hewan liar seperti rusa, babi hutan, monyet, ular phyton dan burung-burung. Beberapa jenis buaya air tawar dan kadal raksasa juga bisa ditemui disini. Salah satu bukit tinggi dikenal sebagai Gunung Raksa tempat ditemui patung-patung Hindu Purba di puncaknya.