Bahkan, kalau dipikir-pikir mereka lebih menjiwai filosofi pahlawan tanpa tanda jasa yang mereka kumandangkan setiap hari Senin saat upacara bendera pagi.
Guru memang pahlawan tanpa tanda jasa. Tapi bukan berarti tidak diperhatikan kesejahteraannya!
Saya tidak tahu apakah yang saya rasakan ini benar atau tidak. Pasalnya, zaman sekolah saya doeloe tak terbersit ide seperti itu. Kami polos-polos saja. Memaknai Pahlawan tanpa tanda jasa.
Ya, guru mengajar tanpa pamrih, harus ikhlas, serba sabar dan lain-lain predikat yang baik-baik bagi Sang Guru.
Ataukah memang zaman saat itu guru-guru sudah relatif sejahtera, sehingga secara kompak meminta disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa!
Saya ingat keluarga besar kakek kami, anak-anak beliau sebagian adalah ber-profesi sebagai guru. Di masa kecil itu, saya melihat, mendengar, dan merasakan mereka semua yang disebut Pak Guru dan Bu Guru, Pak Le, Bu Le, Pak De, dan Bu De hidup sejahtera.
Atau katakanlah meraka hidup cukup sesuai kebutuhan saat itu! tanpa suatu kekurangan secara materi pada zaman itu. Bahkan saya mendengar cerita saat itu. Guru-guru kita banyak di-eksport ke negara tetangga sebelah, lantaran kualitas mereka yang mumpuni dan jam terbang pengabdiannya sebagai pendidik yang paripurna.
Bagaimana dengan guru zaman now? Saya yakin sebagian dari para guru hari ini pernah dididik mereka para guru senior tempo doeloe, mungkin juga punya kerabat guru doeloe, bahkan mungkin orangtua kita doeloe adalah seorang guru.
Dari cerita-cerita mereka itulah kita harus banyak belajar bagaimana cara mensejahterakan guru sekarang ini. Harusnya, para guru sekarang lebih sejahtera, lebih cukup, dan lebih berdedikasi dalam soal pengabdian dari pada guru zaman tempo doeloe.
Itupun kalau yang dimaksud adalah para guru zaman sekarang yang belum sejahtera! Kalau soal karakter guru-guru zaman now! Itu lain lagi ceritanya, lantaran zamannya memang sudah berubah!
Terlepas dari itu semua saya yakin lebih banyak lagi guru diantara kita yang sudah sejahtera, yang berdedikasi dalam pengabdian, memiliki karakter yang mumpuni, melebihi guru zaman doeloe yang menjadi mentor kita.