Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Dilema Netralitas ASN Menjelang Pemilu Serentak 2024

8 November 2023   19:56 Diperbarui: 8 November 2023   19:59 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh sebab itu, meski sudah diwanti-wanti, namun kasus pelanggaran atas netralitas ASN ini masih saja mengemuka. Dan dimungkinkan -- dipastikan - akan tetap terjadi pada pemilu nanti. Konon katanya Inilah yang disebut ketidaksempurnaan dalam demokrasi.

Lalu bagaimana sih idealnya ASN bersikap menghadapi dilema ini?

Baca juga : Ini 5 Hal dalam UU ASN Baru yang Perlu Diketahui, Berikut Penjelasannya!

Semua Serba Salah

Saya meyakini dalam setiap episode kehidupan pasti ada saat kita mempunyai dilema dalam menentukan pilihan. Ini bukan tentang ASN saja. Siapapun kita. Profesi apapun. Dimanapun kita berada.

Pasti dilema itu ada. "Dimata mereka, tidak ada satupun tindakan kita yang benar. Semua salah!"

Penggalan kalimat itu saya dengar dari salah satu kisah hikmah dari Luqman yang cukup temasyhur saat menunggangi keledai dengan sang anak yang memberikan pelajaran penting bagaimana hidup sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial disaat yang bersamaan.

Kisah Penunggang Keledai

Suatu hari, Luqman berkata "Wahai putraku! Berusahalah melakukan hal-hal yang mendatangkan kebaikan bagi agama dan duniamu. Terus berusahalah hingga kau mencapai puncak kebaikan"

"Jangan pedulikan apapun kata orang! Karena memang tidak akan pernah ada jalan untuk memuaskan dan melegakan semua orang. Tidak akan ada juga cara untuk menyatukan hati dan pikiran mereka. Itulah fakta hidup ditengah orang banyak dengan berbagai kepentingannya masing-masing"

"Mari kita buktikan!" Kata Luqman sambil menarik tali kekang keledainya.

Awalnya, Luqman menunggangi keledai. Sedangkan anaknya disuruh untuk berjalan sambil memegang tali keledai. Benar saja. Tidak lama kemudian orang-orang yang mereka temui berkomentar.

"Anak kecil itu menuntun keledai, sedang orang tuanya duduk nyaman di atas keledai. Sungguh bodoh dan egois orang tua itu, masak anak kecil dibiarkannya berjalan kaki sementara dia menunggangi kuda!" ujar orang-orang tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun