Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Eliminasi Tuberkulosis di Pandeglang Ditarget "TOSS TBC" 2030

31 Oktober 2023   19:13 Diperbarui: 31 Oktober 2023   21:26 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komitmen Eliminasi TBC (Dokumentasi Humas Pandeglang)

Eliminasi Tuberkulosis di Pandeglang Ditarget "TOSS TBC" 2030

Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak, orang tua maupun pemuda.

Organ tubuh yang diserang Mycobacterium tuberculosis umumnya adalah paru-paru. Namun begitu tak sedikit orang menderita TBC tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, maupun jantung.

Gejala TBC antara lain batuk terus-menerus. Batuk berdahak maupun tidak berdahak. Itu gejala utamanya.

Sedangkan gejala tambahan TBC berupa demam dan meriang dalam jangka waktu yang panjang. Ada timbul sesak nafas dan nyeri dada. Berat badan menurun. Ketika batuk terkadang dahak bercampur darah. Nafsu makan menurun. Berkeringat di malam hari meski tanpa melakukan kegiatan.

Kemenkes RI menetapkan target eliminasi penyakit tuberkulosis pada 2030. Untuk mencapai target tersebut yakni pengurangan prevalensi penyakit menular pada populasi regional menjadi nol, pemerintah telah menetapkan empat strategi nasional untuk mengendalikan tuberkulosis di Indonesia.

Strategi pertama, menambah fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu mengidentifikasi TBC.

Strategi kedua, memperkuat dan memperluas surveilans berbasis laboratorium.

Strategi ketiga, membentuk TBC Army yakni kegiatan pelacakan pasien initial Lost to Follow Up (iLTFU) TBC RO dengan melibatkan peran pesien TBC yang sudah sembuh.

Strategi keempat adalah mengembangkan vaksin TBC.

Dari keempat strategi ini, pemerintah berharap dapat dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan seluruh pihak termasuk masyarakat.

Hal ini mengingat TBC menjadi salah satu penyakit dengan tingkat kematian sangat tinggi serta mempengaruhi kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Baca juga : Jalan Panjang dan Berliku untuk Bebas dari Rabies

Bupati Pandeglang Kampanye (Dokumentasi Humas Pandeglang)
Bupati Pandeglang Kampanye (Dokumentasi Humas Pandeglang)

Kampanye Eliminasi TBC di Pandeglang

Di Kabupaten Pandeglang estimasi penderita tuberkulosis mencapai sekira 3.829 kasus. Untuk Pandeglang Sehat, Bupati Pandeglang Hj. Irna Narulita mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama - bahu membahu - mengeliminasi kasus TBC  dengan cara "Temukan Obati Sampai Sembuh" atau TOSS TBC.

Untuk mengeliminasi tuberculosis tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang telah menerbitkan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 43 tahun 2023 tentang Penanggulangan Tuberkulosis dan Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 400.7.1/kep.304-huk/2023 tentang Pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan Tuberculosis.

Dalam Kampanye Eliminasi Tuberkulosis "TOSS TBC" yang digelar hari ini, Bupati Pandeglang mengajak semua pihak untuk bersama-sama menemukan semua penderita tuberkulosis di Pandeglang. Selanjutnya penderita TBC agar segera diobati sampai sembuh. 

Adapun tema yang diusung adalah "Penguatan Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis Menuju Eliminasi 2030" dengan Tagline Kampanye: Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa! Pandeglang Bisa!

Kampanye ini kata Irna, menjadi salah satu pendekatan untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati dan menyembuhkan penderita tuberkulosis serta menghentikan penularannya di masyarakat.

Dalam kanpanyenya, ia menyebut, setiap orang perlu menyadari pentingnya langkah-langkah TOSS TBC, melalui upaya mencari dan menemukan gejala penyakit tersebut di masyarakat, mengobati penderita dengan tepat, hingga memantau pengobatan penderita sampai sembuh.

Peran Pak Camat, para aparatur Desa/Kelurahan, RT/RW, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi dan kelompok masyarakat terkecil yakni keluarga sangat penting dalam pencegahan penularan TBC. Sementara tenaga kesehatan disebut Bupati Pandeglang bertugas sebagai garda terdepan dalam pencegahan dan penanggulangan TBC.

Kegiatan kampanye ini dihadiri oleh berbagai elemen Masyarakat, Sekda Pandeglang, Camat se Kabupaten Pandeglang, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta para tenaga Kesehatan utusan 36 Puskesmas se Kabupaten Pandeglang.

Baca juga : Refleksi Hari Puskeswan Nasional: Puskeswan Kemarin, Hari Ini, dan Esok

Peserta Kampanye (Dokumen Humas Pandeglang)
Peserta Kampanye (Dokumen Humas Pandeglang)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Hj. Eni Yati mengatakan, pentingnya peran multi sektor dalam penyelesaian kasus TBC. Menurutnya eliminasi TBC tidak bisa hanya satu sektor Kesehatan saja.

"Kita harus bersama bergerak agar mencapai maksimal karena untuk mengakhiri epidemi TBC menjadi salah satu target penting dalam tujuan pembangunan berkelanjutan - sustainable development goals - yang harus dicapai bersama," katanya.

Menurutnya, beberapa kendala yang terjadi dalam penanganan kasus TBC diantaranya adalah minimnya pemahaman masyarakat tentang TBC dan pengobatan yang dilakukan tidak tuntas.

"Ini memang agak sulit, karena masyaralat memandang TBC ini seolah penyakit memalukan. Sehingga terkesan menutupi jika terjadi kasus," imbuhnya

Ia mengungkapkan, jumlah kasus TBC di Kabupaten Pandeglang yang ditemukan dan dilaporkan melalui Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) dari Januari sampai dengan September tahun 2023 adalah sebanyak 2.407 kasus.

"Kasus dengan cakupan penemuan TBC sebesar 62 persen  dari target 90 persen sehingga dengan demikian masih ada sebanyak 1.422 penderita TBC yang belum ditemukan. Mereka dapat menjadi sumber penularan TBC di Masyarakat. Sehingga hal ini menjadi tantangan besar bagi program penanggulangan TBC di Kabupaten Pandeglang," terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Hj. Eni Yati di Pandeglang, Selasa (31/10/2023).

Ayo Berantas Tuntas TBC dengan TOSS!

Salam Literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun