Baca juga :Â Refleksi Hari Puskeswan Nasional: Puskeswan Kemarin, Hari Ini, dan Esok
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Hj. Eni Yati mengatakan, pentingnya peran multi sektor dalam penyelesaian kasus TBC. Menurutnya eliminasi TBC tidak bisa hanya satu sektor Kesehatan saja.
"Kita harus bersama bergerak agar mencapai maksimal karena untuk mengakhiri epidemi TBC menjadi salah satu target penting dalam tujuan pembangunan berkelanjutan - sustainable development goals - yang harus dicapai bersama," katanya.
Menurutnya, beberapa kendala yang terjadi dalam penanganan kasus TBC diantaranya adalah minimnya pemahaman masyarakat tentang TBC dan pengobatan yang dilakukan tidak tuntas.
"Ini memang agak sulit, karena masyaralat memandang TBC ini seolah penyakit memalukan. Sehingga terkesan menutupi jika terjadi kasus," imbuhnya
Ia mengungkapkan, jumlah kasus TBC di Kabupaten Pandeglang yang ditemukan dan dilaporkan melalui Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) dari Januari sampai dengan September tahun 2023 adalah sebanyak 2.407 kasus.
"Kasus dengan cakupan penemuan TBC sebesar 62 persen  dari target 90 persen sehingga dengan demikian masih ada sebanyak 1.422 penderita TBC yang belum ditemukan. Mereka dapat menjadi sumber penularan TBC di Masyarakat. Sehingga hal ini menjadi tantangan besar bagi program penanggulangan TBC di Kabupaten Pandeglang," terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Hj. Eni Yati di Pandeglang, Selasa (31/10/2023).
Ayo Berantas Tuntas TBC dengan TOSS!
Salam Literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H