Sementara itu, Tim Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN selaku penggagas pertemuan memimpin acara yang dikemas menjadi focus group discussion (FGD) dengan Peserta para Petani, para Penyuluh dan Koordinator Penyuluh (Korluh) di wilayah DI Kewenangan Provinsi antara lain  D.I Cilemer, Cisata, Pasir Eurih, Cisangu Atas dan D.I Kandugenep.
Diskusi kelompok terarah tersebut membahas pentingnya irigasi dan program JUT bagi sektor pertanian di Kabupaten Pandeglang. Khususnya pada Wilayah Daerah Irigasi (DI) Kewenangan Provinsi Banten
Penting ketersediaan air yang cukup, lantaran air merupakan kebutuhan mendasar agar budidaya pertanian bisa berkembang dengan baik. Pasokan air yang cukup juga akan meningkatkan produktivitas pertanian.
Untuk itu, irigasi pertanian merupakan program strategis untuk mengaliri lahan persawahan milik petani agar tak terganggu.
Sebagai bagian dari water management, irigasi pertanian memastikan air bisa selalu terus tersedia untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian dalam situasi dan kondisi apapun.
Sehingga produksi pertanian benar-benar tidak terganggu. Bahkan produktivitas semakin meningkat, termasuk pendapatan para petani juga meningkat.
Salah seorang petani asal Kabupaten Pandeglang, mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Ia mengharapkan produktivitas petani lahan sawah meningkat signifikan. "Aliran air bisa lancar sehingga petani yang di bawah bisa teraliri aliran air dengan sempurna," katanya.
Sejumlah petani dan para penyuluh juga sepakat, salah satu manfaat yang bisa dirasakan petani dengan adanya jalan usaha tani (JUT) adalah mempermudah mengangkat hasil tani, "JUT juga membantu memberikan nilai tambah buat pendapatan petani," katanya.
Kegiatan jalan usaha tani yang dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang berada di desa-desa. Keberadaan (JUT) juga diharapkan untuk menunjang penggunaan alat dan mesin pertanian (Alsintan), baik pra dan pascapanen, serta pengangkutan saprodi dan hasil pertanian dari dan ke lokasi.
Salam Literasi.
