Ia berharap FGD ini mampu meningkatkan kinerja Jaringan Irigasi skunder dan tersier yang sudah ada dan lebih memfungsikan program kegiatan Jalan Usaha Tani (JUT) sehingga dapat meningkatkan fungsi layanan irigasi.
Meningkatkan perluasan areal tanam, indek pertanaman dan produktivitas, serta membangun rasa memiliki terhadap jaringan irigasi yang telah direhabilitasi.
Dikatakan, fungsi irigasi adalah untuk mendukung produktivitas usaha tani agar dapat meningkatkan produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat khususnya kepada petani yang diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi.
Adapun tujuan pembangunan pertanian untuk dapat meningkatkan produksi swasembada beras supaya dapat melestarikan ketahanan pangan, meningkatkan kesempatan kerja di pedesaan dan perbaikan gizi keluarga, desentralisasi serta keterbukaan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat.
Ia mengatakan, pihaknya telah berupaya mengoptimalkan irigasi pertanian sebagai langkah adaptasi dan antisipasi perubahan iklim, kemarau yang berkepanjangan.
Ia mengedepankan pentingnya bagaimana pengelolaan air secara tepat, baik saat musim penghujan maupun musim kemarau. Terlebih saat terjadinya perubahan iklim efek domino fenomena el nino.
Namun demikian, Dr. Nasir menyatakan, pertanian harus terus berjalan meski dalam situasi apa pun.
Oleh karenanya, irigasi dengan berbagai model harus dilakukan guna mengantisipasi terjadinya perubahan iklim.
"Jadi, irigasi akan menjadi problem solving terjadinya perubahan iklim. Kami akan berkoordinasi dengan baik mengantisipasi perubahan iklim di sektor pertanian," imbuhnya.
Baca juga:Â Bupati Irna Serahkan Bantuan Alsintan dan Ternak untuk Petani Pandeglang