Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Festival Santri dan Tradisi "Ngaliweut" Warga Lebak yang Tetap Eksis

22 Oktober 2023   05:05 Diperbarui: 22 Oktober 2023   15:15 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Festival Santri dan Tradisi 'Ngaliweut' Warga Lebak yang Tetap Eksis

Di kota tempat anak-anak kami dilahirkan, ada tradisi dimana ngaliwet atau 'Ngaliweut' sudah menjadi salah satu kearifan lokal yang dilakukan para Santri sehari-hari di pondok-pondok pesantren.

Ya, daerah tempat tinggal kami memang masih terbilang religius dengan mayoritas warganya adalah para Santri.

Berdasarkan data dari Kantor Kementerian Agama setempat, saat ini di terdapat 1.800 pondok pesantren dan sebagian besar dikelola secara tradisional (salafi) dan lainnya dikelola modern dengan dipadukan pelajaran agama Islam dan bahasa Inggris.

Baca juga ; Hari Santri di Kota Sejuta Santri Seribu Ulama

Tak hanya di pondok pesantren, tradisi memasak, makan bersama dan ngaliwet ditempat kami masih dilakukan warga setempat.

'Ngaliweut' adalah Bahasa Sunda. Dalam kamus bahasa daerah, ngaliwet artinya menanak nasi (dalam kastrol at panci).

Metode memasak ini terbilang cara menanak nasi paling sederhana. Cukup dengan cara mencampur air dengan beras dan masukan dalam kastrol atau panci. Lalu merebusnya di atas api sedang sampai airnya habis dan nasi matang.

Namun sekarang, banyak ragam cara ngaliwet yang dilakukan mulai dengan ditambahkan bumbu penyedap rasa, rempah, santan serta dengan tambahan ikan asin ataupun bahan -- lauk pauk - lain yang diletakkan diatas nasi setelah matang. Sehingga nasi yang dimasak menjadi terasa gurih.

Ngaliwet biasanya dimasak menggunakan ketel -- castrol - yang dipanaskan di atas tumpukan kayu bakar, ranting pohon atau dibakar dengan api unggun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun