Jalan Berliku Mengikuti Google Maps yang Bikin Was-was dan Dag Dig Dug
Senin akhir pekan kemarin saya bersama Sang Istri berkendara menuju arah Puncak Bogor. Tujuannya adalah salah satu tempat peristirahatan di Kawasan Megamendung, tepatnya di Km 83 Cisarua, Bogor.
Kebetulan sudah lama sekali kami tidak melintas jalur Puncak Bogor. Pasca dibangun jalan tol arah Kota Bandung, praktis kami tak pernah lagi melintasi jalan legendaris ini.
Dulu sekali -- saat kuliah -- jalur Puncak Bogor adalah jalan utama saya menuju Kampus Biru mengendarai sepeda motor ke Kota Bandung. Setidaknya tiga bulan sekali saya pulang pergi melewati jalur ini untuk melepas rindu dengan kampung halaman di Kota Tangerang.
Sedari dulu jalur puncak identik dengan kemacetan. Terutama saat weekand. Apalagi sekarang!
Dulu ketika berkendara motor roda dua, kemacetan itu tak begitu terasakan.
Sekarang, ketika berkendara roda empat, kemacetan itu sangat begitu terasakan.
Maklum di kota tempat kami sekarang tinggal, kemacetan itu barang langka. Hanya saat-saat dan kejadian tertentu saja kepadatan jalan terjadi dan mengakibatkan kemacetan sesaat.
Selebihnya kami sangat nyaman berkendara, anti macet dan tanpa harus menunggu antrian lampu merah.
Baca juga :Â Manfaat Aplikasi Whatsapp untuk Pendidikan Kesehatan