Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akhlak Nabi Muhammad SAW adalah Teladan Ummat

28 September 2023   18:00 Diperbarui: 28 September 2023   20:27 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaman now (sekarang) adalah era digital, masa dimana segala sesuatunya sudah  mengalami perkembangan dalam pelbagai aspek kehidupan menjadi serba digitalisasi.

Di era ini, semua kecenderungan menjadi ingin serba cepat, mudah, dan instan. Internet sudah menjadi kebutuhan primer (pokok). Perkembangannyapun terus melaju begitu cepat dan rupanya tak bisa dibendung lagi oleh manusia.

Hebatnya, era digital ini bisa merambah ke segala sendi-sendi kehidupan manusia, termasuk cara kita saling berinteraksi dan berhubungan secara sosial di dunia maya yang wah, luar biasa, ya!

Tentunya, kemajuan era digital yang begitu pesat sekarang memberikan ragam jenis dampak, baik itu yang positif maupun dampak negatif.

Terkait dengan hal itu, situasi dan kondisi terkini zaman now hendaknya tidak merubah akhlak ummat di era digital.

Dalam konteks keterbukaan informasi dan perkembangan teknologi, Ummat Islam ditekankan untuk ber-akhlak tabayyun atau melakukan kroscek kebenaran terhadap informasi dan berita yang beredar di lini masa, baik itu melalui media cetak, website, maupun media sosial.

Dalam hal ini, Allah Swt. dalam Al-Quran Surat Al-Hujurat (QS:49) ayat 6 memerintahkan manusia untuk senantiasa melakukan tabayyun atau check dan richeck.

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang fasik membawa suatu berita, maka bersungguh-sungguhlah mencari kejelasan agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa pengetahuan yang menyebabkan kamu atas perbuatan kamu menjadi orang-orang yang menyesal." (QS:49) ayat 6

Jika, tanpa upaya tabayyun terlebih dahulu, tidak terhitung orang-orang yang aktif di media sosial termakan hoax oleh berita-berita palsu dan bohong

Mirisnya, pasar warganet (netizen) yang mudah di-hoax-i makin marak. Dampaknya seolah berita palsu dan kebohongan dalam bentuk informasi menjadi sebuah industri yang menjual kebenaran.

Lagi-lagi, di sinilah ber-akhlak tabayyun harus dikedepankan.

Jika sebelum era digital - akhlak tabayyun - langsung dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, saat ini akhlak tabayyun harus dijunjung tinggi ketika berinteraksi di media sosial.

Di bulan Rabiulawal 1445 Hijriah ini, Ummat Islam, tengah mengadakan berbagai tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Peringatan ini diadakan Ummat Islam sebagai bentuk rasa cinta kasih dan juga untuk meneladani pribadi Rasulullah saw. yang lahir pada 12 Rabiulawal 571 Masehi, tepat hari ini 1.452 tahun lalu.

Maka, sangat tepat apabila di era digital sekarang ini kita sebagai ummat tetap meneladani kehidupan Rasulullah saw, lantaran Nabi Muhammad saw. adalah contoh manusia berakhlak mulia disepanjang zaman.

Rasulullah saw adalah teladan dalam segala aspek kehidupan. Keteladanan dan akhlak Rasulullah saw. tak lapuk oleh zaman dan tak lekang oleh waktu.

Hal itu disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab (QS:33) ayat 21 yang artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah". (QS:33) ayat 21

Sikap teladan yang disebarkan Rasulullah saw. akan terus harum seperti bunga-bunga yang indah nan cantik, meski sudah termakan zaman dan waktu. Sehingga, bagi Ummat Islam, sudah tak perlu repot mencari teladan lain.

Namun demikian, dalam praktik sehari-hari, meneladani pribadi Rasulullah saw. bukan amalan yang mudah. Walaupun juga bukanlah hal yang sulit-sulit amat untuk dipraktikan.

Ia merupakan amal unggulan yang membutuhkan mujahaddah (kesungguhan) yang amat keras menggapaikan-Nya.

Berdasarkan surat dan ayat tersebut, untuk meneladani Rasulullah saw hanya dilakukan oleh dua kategori manusia saja.

Pertama, orang yang percaya akan datangnya hari kiamat dan berharap bertemu dengan Allah.

Karena, seorang muslim yang mempercayai akan datangnya hari kiamat dan berharap bertemu dengan Allah, maka, dia akan selalu berusaha melakukan amalan-amalan yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Kedua, orang yang banyak mengingat Allah dalam setiap langkah kehidupannya.

Karena, dengan mengingat Allah adalah bukti cinta kita kepada-Nya.

Oleh sebab itu, kita sebagai Ummat Islam harus senantiasa meneladani perilaku beliau. Meneladani bisa berarti mencintai.

Pada awalnya, saat kita mulai belajar meneladani bisa jadi tak cinta. Tapi, seiring berjalannya waktu, meski bermula dengan keterpaksaan, cinta bisa timbul dengan sendirinya.

Nah, cinta yang terbentuk karena kebiasaan-kebiasaan, akan mengakar kuat dalam diri seseorang sehingga menjadi daya ubah dalam dirinya.

Maka dari itu, kita harus berusaha meneladani perilaku Rasulullah saw. supaya nanti dengan sendirinya cinta itu akan timbul.

Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa menghidupkan sunnahku, maka dia mencintaiku. Barang siapa mencintaiku, maka dia bersamaku. Kelak disurga". Aamien yra.

Disclaimer : Tulisan ini hanya untuk memotivasi diri sendiri. Seperti kata blog sebelah "Motivasiana, mulai dari diri sendiri untuk memotivasi negeri"

Ayo, tidak perlu menunggu hebat untuk berbagi motivasi, mulailah memotivasi diri sendiri, karena bisa jadi kita akan segera dihebatkan oleh Yang Maha Hebat.


Referensi : https://nu.or.id/tasawuf-dan-akhlak/menjaga-akhlak-di-era-digital-rihK1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun